Capaian Vaksinasi di Paser Masih Minim, 2 Hal Ini Jadi Penyebab
Capaian vaksinasi Kabupaten Paser masih terendah dibandingkan sembilan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Timur. nomorsatukaltim.com - Data kumulatif per 12 Desember 2021, untuk dosis 1 di angka 61,7 persen, sedangkan dosis 2 masih 42,1 persen. Secara keseluruhan, menargetkan cakupan vaksinasi pada tahun ini mencapai 70 persen dari masing-masing kecamatan. Dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Paser, Kecamatan Muara Komam dan Pasir Belengkong menjadi dua daerah terendah capaian vaksinasi. Diketahui Kecamatan Muara Komam untuk dosis 1 di angka 39, 2 persen, dan dosis 2 baru 20,4 persen dari target sasaran 70 persen atau 6.449 jiwa. Dikatakan Camat Muara Komam, Mustafa, rendahnya capaian vaksinasi karena selama ini atau sebelum November 2021 hanya dipusatkan di puskemas. Namun sejak bulan lalu, barulah melakukan jemput bola. Mulai kawasan padat penduduk hingga desa-desa yang aksesnya sulit dijangkau. Baca juga: Operasi Zebra Dirangkai Vaksinasi Pancing Minat Warga Paser Ia berdalih, pada Oktober lalu baru dilantik menjadi orang nomor satu di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Selatan. Rendahnya capaian bukan berarti tak ada sosialisasi yang dilakukan. Menurutnya selama ini hanya terpusat di puskesmas. Sementara terdapat beberapa desa yang jaraknya sangat jauh. Salah satunya Desa Swan Slutung, ia bilang jarak untuk mencapai daerah itu memerlukan waktu hingga 4 jam. “Moda transportasi dan medannya sangat sulit,” kata Mustafa usai rapat COVID-19 dan Nataru di Kantor Bupati, Senin (13/12/2021), dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Dirinya membeberkan, lima dari 13 desa/kelurahan di Muara Komam sulit dijangkau selain Desa Swan Slutung. Yakni Desa Lusan, Long Sayo, Muara Payang, dan Binangon. Tidak hanya kesulitan medan yang sulit dijangkau, namun tenaga kesehatan (nakes) terbatas juga turut memengaruhi. Diketahui untuk di Kecamatan Muara Komam hanya ada satu puskesmas. “Bahkan dari lima desa itu, baru desa Swan Slutung yang dilaksanakan vaksinasi jemput bola. Nakes terbatas, dalam sehari ada dua tim. Satunya standby di puskesmas, dan satu tim lagi keliling di titik yang sudah dijadwalkan,” jelas Mustafa. Mengenai target 70 persen hingga akhir Desember 2021, Mustafa klaim itu bisa dicapai dengan saling bersinergi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan perusahaan. Mengingat jemput bola dilakukan dua tempat sekaligus selama lima hari tiap pekannya. ASA/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: