Sampel COVID-19 20 ABK Kapal dari Vietnam Bakal Diteliti
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kapal MV Viet Thuan Ocean yang berlayar dari Vietnam menuju Samarinda, hingga kini masih labuh janggar di perairan Muara Berau, Kukar. Kapal jenis kargo itu dilarang untuk bersandar ataupun berlayar pulang. Lantaran diketahui membawa 20 anak buah kapal (ABK) terkonfirmasi positif COVID-19. Kapal MV Viet Thuan Ocean ditahan dan diwajibkan untuk menjalani karantina. Dengan mendapatkan penjagaan cukup ketat dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda. Serta aparat yang tergabung didalam Satgas COVID-19. Kepala KKP Kelas II Samarinda Solihin, kembali menyampaikan perkembangan terkait penanganan 20 warga negara asal Vietnam terinfeksi corona tersebut. Disebutkan, bahwa pihaknya kembali melakukan evakuasi terhadap pasien ABK yang mengalami gejala sesak nafas. Total sudah ada dua ABK yang harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS), guna menjalani perawatan intensif. Hal tersebut disampaikan Solihin didalam pers rilis yang digelar di Kantor KKP Kelas II Samarinda, pada Jumat (10/12) pagi. "Kronologinya, pada Rabu (8/12) pukul 15.00 Wita, nakhoda Kapal MV VTO (Viet Thuan Ocean) melaporkan kepada petugas KPP Kelas II Samarinda, bahwa ada 1 ABK mengalami gejala sesak napas," ungkap Solihin kepada awak media. Mendapatkan informasi tersebut, petugas KKP Kelas II Samarinda lantas dikerahkan guna melakukan pemeriksaan kesehatan di atas Kapal. “Dari hasil pemeriksaan, seorang ABK usia 44 tahun, mengalami sesak nafas dengan saturasi oksigen 89 persen. ABK ini direkomendasikan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan,” sambungnya. Dari hasil koordinasi lintas sektor di Pelabuhan, dalam hal ini KSOP dan Imigrasi, kemudian Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dan RSUD AWS, pasien dibawa ke Ruang Isolasi RSUD AWS. “Secara aturan internasional, apabila ada pelaku perjalanan di alat angkut memerlukan bantuan medis, wajib kita evakuasi, wajib kita bantu. Bisa kita bayangkan kalau itu adalah ABK WNI ada di negara lain," tegasnya. Evakuasi pasien ABK yang kedua terjadi pada Kamis (9/12/2021), sekitar pukul 09.00 WITA. Petugas KKP Kelas II Samarinda kembali menerima informasi, bahwa ada pasien ABK MV Viet Thuan Ocean yang mengalami gejala sesak nafas. Kepala KPP Kelas II Samarinda kembali menugaskan jajarannya memeriksa kesehatan ABK tersebut. Hasil dari pemeriksaan, ABK laki-laki usia 32 tahun itu mengalami gejala yang sama. Dengan saturasi oksigen 88 persen. "ABK ini kemudian kami evakuasi dan dirujuk ke ruang isolasi RSUD AWS," terangnya. Lebih lanjut Solihin menyampaikan, pihaknya masih menyelidiki terkait sumber penularan COVID-19 para ABK warga negara Vietnam tersebut. “Dugaan sementara, ada interaksi antara orang yang terinfeksi COVID-19 dengan ABK. Kemudian menyebar kepada ABK lainnya melalui kontak langsung, maupun saat makan di mess room atau karena penyebaran melalui AC yang ada di Kapal,” jelas Solihin. Kendati demikian, bagi KKP yang terpenting adalah bukan soal sumber penularan. Namun adanya kasus itu tidak berakibat pada masyarakat Samarinda, Kaltim dan Indonesia umumnya. Sehingga dilakukan isolasi kapal dan ABK yang positif COVID-19. "Harapan kami, yang jadi suatu keresahan masyarakat umum kita sebagai tim kemaritiman sudah melakukan tindakan pengamanan. Bisa mendeteksi ini adalah hal yang baik,” ucapnya. Dibeberkan Solihin, bahwa total ABK MV Viet Thuan Ocean itu sebanyak 22 orang. 20 orang diantaranya, dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan oleh petugas KKP Kelas II Samarinda. Dari pemeriksaan tim KKP Kelas II Samarinda, dari 20 ABK terkonfirmasi positif COVID-19, 18 diantaranya mengalami gejala. Dengan rincian, 13 ABK mengalami demam, 16 ABK batuk, 11 ABK flu dan 16 ABK sakit tenggorokan. Kemudian 6 ABK susah bernafas, 12 ABK hilang indera penciuman, 6 ABK hilang indera pengecap dan 6 ABK alami diare serta 14 ABK lemah. Solihin turut menyampaikan hasil pemeriksaan dokumen riwayat perjalanan Kapal MV Viet Thuan Ocean. Terungkap bahwa Kapal asal Vietnam itu pernah berada di Muara Berau. Kemudian kembali ke Vietnam dan kembali lagi ke Muara Berau sejak September 2021 lalu. Dengan Rinciannya Sebagai Berikut : 1. Pelabuhan Ho Chi Minh di Vietnam pada 21-30 November 2021 2. Pelabuhan Tanjung Kampeh di Indonesia pada 4-18 November 2021 3. Pelabuhan Ho Chi Minh pada 14 Oktober-1 November 2021 4. Pelabuhan Muara Berau pada 26 September-8 Oktober 2021. Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur akan mengirim sampel 20 ABK Vietnam positif Covid-19 pada Sabtu (11/12) hari ini. Tujuannya untuk memastikan jenis varian yang diderita para ABK. Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pembatasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Setyo Basuki menambahkan, rencananya memang sampel WGS dikirim hari ini namun belum bisa direalisasikan. (aaa/boy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: