Isran ‘Tak Izinkan’ Jauhar Effendi Pensiun
Jabatan ini cocok dengan Jauhar, mengingat dirinya mempunyai latar belakang ilmu pemerintahan bidang administrasi publik dan pengajar di salah satu perguruan tinggi.
“Saya nanti lebih ke materi tentang proyek perubahan dan pembekalan kepada calon pejabat Eselon II,” lanjut Jauhar.
Pengangkatan Jauhar sebagai pejabat fungsional menandakan pula gugurnya waktu pensiun Jauhar. Ia seharusnya pensiun di usianya yang ke-60 tahun. Sesuai aturan yang berlaku. Namun dengan jabatan baru ini, Jauhar praktis masih akan mengabdi hingga usia 65 tahun.
Sempat Dijagokan Jadi Sekda
MOH Jauhar Effendi memang dikenal sebagai pria pekerja keras. Sangat berdedikasi. Ketika ditunjuk sebagai Pjs Bupati Kutim di akhir 2020 lalu misalnya.
Dalam pantauan Disway Kaltim, Jauhar tidak menyia-nyiakan waktu 71 hari masa kepemimpinannya di Kutim dengan tidak berbuat apa-apa. Sejak hari pertama kerja, Jauhar sudah bertindak selayaknya Kasmidi Bulang. Sosok Plt Bupati Kutim yang sedang maju di Pilkada 2020.
Membereskan sekelumit permasalahan di ranah birokrasi. Berkunjung ke beberapa kecamatan di pelosok untuk mengetahui aspirasi warga di sana. Lalu menjalankan beberapa kebijakan penting.
Jauhar tampak seperti bupati sebenarnya. Hanya memang, ia paham batasnya. Dari cukup banyak hal yang diputuskan olehnya. Bukanlah kebijakan jangka panjang.
Pengalaman, dedikasi, dan pengetahuannya tentang segala seluk beluk pekerjaan ASN. Sempat membuat namanya digadang-gadang menjadi Sekdaprov yang baru. Pengganti Sa’bani.
Namun selentingan kabar itu segera terputus. Ketika mengetahui usia Jauhar yang sudah hampir 60 tahun. Lebih tua beberapa minggu dari Sa’bani. Sekda yang akan segera digantikan karena hampir masuk masa purna tugas sebagai ASN itu.
Siapa sangka, kebolehan Jauhar dalam hal pemerintahan. Membawanya ke babak kehidupan baru. Ia akan bertahan di Pemprov Kaltim. Untuk mendidik dan mencetak ASN yang berkualitas. DSH/AVA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: