Tahun Depan, Pelajar Kukar Bakal Belajar Bahasa Kutai di Sekolah
KUKAR, nomorsatukaltim.com - Memastikan budaya Kutai tidak luntur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) sedang merancang pembelajaran Bahasa Kutai untuk masuk dalam kurikulum pendidikan. Bahkan kajian hingga persiapan pelaksanaannya disebut-sebut terus dimatangkan. Saat dikonfirmasi kepada Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, saat ini sedang digodok terkait Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur itu. Sementara terkait bahan maupun materi pembelajarannya sudah siap 100 persen. Thauhid menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pengajarnya, seperti bimbingan teknis (Bimtek) untuk para guru yang dipilih. Di sanalah para guru tersebut disiapkan kemampuan mengajar Bahasa Kutai. Baca juga: Pemkab Kukar Apresasi Kolaborasi Dispar-Kekraf Kenalkan Lagu Berbahasa Kutai Ketika sudah resmi dimasukkan ke dalam kurikulum Disdikbud Kukar, akan diatur skema pembelajarannya. Dimasukkan dalam muatan lokal di tingkat SD dan SMP. "Penerapannya tahun depan paling lambat kita berlakukan di kurikulum," ujar Thauhid saat dikonfirmasi oleh Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Ini dianggap sebagai upaya pemerintah kabupaten memastikan budaya asli Kutai tidak tergerus. Namun utamanya memastikan agar para siswa bisa mengenali Bahasa Kutai. Thauhid menyebut memang ini bukan hal baru, namun dianggap sukses dalam mempertahankan budaya asli daerah. Seperti halnya yang dilakukan oleh daerah-daerah lain di Jawa. "Kita ingin seperti daerah lain, sudah diterapkan jadi muatan lokal," lanjut Thauhid. Thauhid kembali menjelaskan, selain memastikan anak-anak didik di Kukar bisa tetap mengenali budaya asli Kutai itu sendiri. Terlebih menjelang kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru ke Kalimantan Timur (Kaltim). Terutama di sebagian wilayah Kukar di Kecamatan Samboja. Sehingga ini dirasa sangat perlu, jangan sampai budaya asli Kutai ini hilang dan tergerus dengan budaya baru dari luar Kutai. "Ini upaya menjaga budaya milik wadah kita sendiri," tutup Thauhid. Memang Bahasa Kutai, menjadi sorotan Pemkab Kukar saat ini. Terlebih sangat erat hubungannya dengan keberadaan Kerajaan Kutai yang menjadi kerajaan tertua di Indonesia. Sebelum berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Sehingga Pemkab Kukar berkeinginan agar budaya asli tidak hilang, berikut putra asli daerahnya. MRF/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: