9 Produk UMKM PPU Masuk Ritel Modern, Hipmi: Jangan Cuma Simbolis

9 Produk UMKM PPU Masuk Ritel Modern, Hipmi: Jangan Cuma Simbolis

PPU, nomorsatukaltim.com - Menjamurnya ritel modern di Penajam Paser Utara (PPU) dimanfaatkan oleh UMKM lokal untuk bersinergi. Lalu mengembangkan pasar mereka. Hipmi kemudian meminta, agar pemkab tak melakukan aksi tanggung.

Baru-baru ini Pemkab PPU, merilis sembilan produk UMKM lokal yang siap bersaing di kancah nasional. Berbagai produk penganan itu mulai kini akan terpampang digerai-gerai ritel modern seperti Indomaret dan Alfamidi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Sukadi Kuncoro menyebutkan itu hasil usulan para pelaku UMKM yang mereka fasilitasi.

"Kemarin kita sudah launching kerja sama UMKM dengan ritel modern," ujar Kuncoro, Minggu (21/11).

Kuncoro mengaku bangga produk UMKM lokal dapat menembus pasar modern. Ia juga optimis produk-produk tersebut dapat bersaing di kancah nasional. Pasalnya sembilan produk tadi tidak hanya akan dijajakan di lingkup lokal saja. Melainkan di seluruh gerai ritel waralaba keduanya yang ada di seluruh Indonesia.

"Intinya berarti bisa dikatakan pelaku usaha di PPU sudah bisa bersaing di tingkat nasional," sebutnya.

Adapun sembilan produk UMKM ini ialah produk yang lolos seleksi masuk ritel modern Alfamidi dan Indomaret. Dari 13 produk lokal yang diusulkan Pemkab PPU. Antara lain meliputi Amplang PPU Haji Kasna, Keripik Tempe Sagu Mama Ema, Abon Ikan Tuna Pedas Mama Ema, Rahaya Jati Klanting, Cimi-Cimi Binar Rumput Laut, Haji Panca Amplang Ikan Bandeng, Arena Gula Aren Kristal, Tante Mel Stik Pedas, dan Amplang Ikan Bandeng Bu Kasma.

Tak berhenti di situ, Kuncoro memastikan akan ada lagi produk lokal yang akan mengikuti jejak ini. "Sisanya masih menyelesaikan persyaratan administrasi. Nanti juga akan ada lagi yang kami usulkan," terangnya.

*

TIDAK CUKUP DI SITU

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) PPU Sayyid Hasan, mengapresiasi atas upaya Pemkab dalam menggaet pengusaha lokal. Untuk memajukan pelaku UMKM yang ada di PPU.

"Tentu kami mengapresiasi langkah ini. Tapi, jangan hanya jadi simbolis semata. Jangan berhenti sampai di situ. Karena produk lokal di PPU ada banyak. Kalau bisa semuanya dibantu," ucapnya.

Ia menelisik soal persyaratan panjang yang harus dipenuhi untuk sebuah produk UMKM bisa dipajang di etalase mereka. Yang mana itu tidak mudah.

Tak sedikit, sambung Sayyid, pelaku UMKM yang ingin produknya masuk ritel modern itu. Namun tak mudah. Karena ada persyaratan panjang yang sulit mereka penuhi.

"Nah, idealnya pemerintah itu memberikan pelatihan seluas-luasnya, agar mereka-mereka ini bisa memenuhi segala persyaratan itu," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: