Waspada, AIDS Masih Ada, Jumlah Kasus di Kutim Terus Naik
Meski kini tengah pandemi COVID-19, adanya penyakit menular lain tak bisa diabaikan. Salah satunya AIDS yang angkanya juga terus naik. nomorsatukaltim.com - Penanganan HIV AIDS di Kutai Timur (Kutim) masih perlu perhatian serius. Apalagi sejak 2015 hingga 2021, ada 563 orang yang telah positif AIDS di Kutim. Hal tersebut yang coba diredam oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kutim. Sekretaris KPA Kutim, Harmadji Parto Darsono mengatakan, penyebaran penyakit itu dominan di Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Muara Wahau. Pada 2021 diakui jika ada monitoring yang kurang karena adanya pandemi. “Tapi temuan baru selalu ada dan jumlahnya sudah bertambah,” ucap Harmadji dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Kasus HIV/AIDS PPU Terus Meningkat 3 Tahun Terakhir Pandemi COVID-19 tampaknya tidak menghalangi penyebaran virus HIV itu. Terbukti dengan masih adanya kasus positif baru di Kutim. Pada 2020 ada 54 kasus dan tahun ini sekitar 50 orang yang terkonfirmasi. Hal ini jadi tantangan tersendiri, situasi pandemi tampaknya tidak menurunkan angka penularan HIV. “Meski pandemi dan ada pembatasan aktivitas masyarakat kasus baru masih terjadi,” imbuhnya. Pengurus KPA Kutim pun mesti bekerja keras menekan angka penularan HIV. Langkah pertama yang diambil dengan melakukan deteksi penyebaran virus. Sasarannya, perusahaan industri maupun di wilayah yang memiliki tingkat penularan tinggi. “Istilahnya mobilevicity, turun melakukan pemeriksaan langsung,” tuturnya. Edukasi dan sosialisasi juga tak ketinggalan dijalankan. Baik itu terhadap usia muda maupun kepada kelompok dewasa. Pada saat menjalankan mobilevicity pun edukasi juga bisa diterapkan. “Seperti di sekolah dan kampus. Serta juga kepada perusahaan yang ada di Kutim,” bebernya. Terpisah, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang yang juga didapuk menjadi Ketua Umum KPA Kutim juga angkat bicara. Menurutnya angka sebaran positif HIV itu harus ditekan. Ia juga meminta agar virus itu tidak mudah menyebar di Kutim. “Jangan sampai sporadis penyebaran HIV ini. KPA punya peran itu dan akan menyiapkan berbagai rencana aksi,” ucap Kasmidi. Data tersebut, menurutnya, harus jadi lonceng alarm bagi warga Kutim. KPA siap untuk menangkal itu agar tidak mudah HIV menyebar di Kutim. “Paling tidak ini jadi kewaspadaan bagi kita agar virus ini tak mudah masuk ke Kutim. Kesadaran masyarakat juga harus dibangun terkait hal itu,” tandasnya. BCT/ZUL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: