ANBK Gantikan UN, Disdik Kutim Beri Sosialisasi
Kutim, nomorsatukaltim.com – Pemerintah memiliki kebijakan baru pengganti Ujian Nasional (UN). Kini namanya berganti menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kutai Timur (Kutim) pun bersiap untuk memakai metode baru tersebut. Sosialisasi mengenai ANBK pun digelar Dinas Pendidikan (Disdik). Dalam ANBK tersebut tak hanya siswa saja yang diuji, guru dan kepala sekolah pun menghadapi hal serupa. ANKB ini dijadikan pemerintah sebagai tolak ukur dalam memetakan sistem pendidikan. Baik untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Baca juga: Koneksi Internet Lancar, ANBK di Kubar Berjalan Mulus Kepala Disdik Kutim, Syahrir mengatakan, sosialisasi ini akan dijalankan bertahap. Pertama, ada 37 sekolah tingkat SMP yang mendapat sosialisasi terlebih dahulu. Tujuannya agar tiap sekolah memiliki keseragaman pemahaman terkait AN itu sendiri. “Maka perlu diseragamkan agar tidak ada ketimpangan dalam proses menjalankannya nanti,” ucap Syahrir kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Sekolah diharapkan tidak lagi memiliki persepsi sendiri-sendiri dalam menjalankan AN nantinya. Sekaligus melihar sejauh mana tingkat pendidikan di Kutim. Agar dapat diambil langkah strategis jika dirasa ada kekurangan. “Akan banyak instrumen yang akan dipakai nantinya. Maka sekolah juga perlu tahu mengenai masalah ini,” tuturnya. Ia menerangkan, asesmen dengan penilaian yang menyeluruh tentu harus disiapkan dengan baik. Sasarannya siswa, guru dan lingkungan sekolah. Selain ada asesmen kompetensi minimal ada pula survei lingkungan dan karakter untuk guru. “Jadi memang penilaian tidak hanya siswa. Guru, kepala sekolah dan lingkungan sekolah juga bakal dinilai,” urainya. Hasil dari asesmen itu akan menelurkan rapor mutu. Akhirnya muncul kemampuan sekolah dalam menerapkan sistem pendidikan. Terlihat baik atau tidak rapor tersebut akan menjadi acuan Disdik untuk mengambil kebijakan. “Jadi kami akan punya acuan. Maka sekolah diharapkan dapat memahami bagaimana proses menjalani asesmen ini,” paparnya. Saat ini, Disdik bakal menggelar sosialisasi untuk sekolah yang berada di pusat kabupaten terlebih dahulu. Sekolah di wilayah kecamatan juga tidak ketinggalan diberi sosialisasi yang sama. Sekolah juga diminta untuk mengirimkan dua orang untuk pelaksanaannya. “Sebenarnya sudah direncanakan beberapa bulan lalu. Tapi karena ada kendala teknis kami baru bisa laksanakan sekarang,” tandasnya. (bct/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: