Seribu Ahli Waris Korban COVID-19 Balikpapan Daftar Jadi Penerima Bantuan
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Masa pengumpulan berkas ahli waris korban keganasan COVID-19, berakhir sampai 28 Oktober lalu. Dari data yang dihimpun, jumlah ahli waris terpantau sesuai dengan jumlah korban meninggal.
Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan mendata 1.127 berkas yang diusulkan dan data yang dikirim ke Pemprov Kaltim, untuk menjadi bagian dari penerima santunan berupa bantuan senilai Rp 10 juta.
Ribuan data ahli waris tersebut telah diterima Dinsos melalui pendataan yang dilaksanakan di tingkat kelurahan sampai ke tingkat RT.
"Ini saja masih ada yang belum bisa masuk. Ada yang kurang berkasnya, atau ternyata warga luar daerah," ujar Kepala Dinas Sosial Balikpapan Purnomo, kemarin.
Ia memastikan berkas yang mencapai ribuan itu sudah lolos tahap verifikasi oleh Dinsos untuk kemudian dilanjutkan dengan tahapan di tingkat provinsi.
Menurutnya jumlah ahli waris yang mencapai ribuan itu, sesuai dengan data kasus kematian kasus COVID-19 pada 2020 dan 2021. Akibat banyaknya warga yang mendaftar, maka petugas Dinsos Balikpapan disebut bekerja keras selama dua hari terakhir sebelum pendaftaran ditutup.
"Kami buka sampai malam dan ternyata pendaftar sangat banyak. Kami fasilitasi sampai 28 Oktober malam. Lalu 29 (Oktober) kami kirim ke provinsi," ujarnya.
Sementara ada beberapa warga luar daerah yang tidak lolos proses verifikasi. Antara lain warga yang berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU dan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), namun warga tersebut mendaftar melalui Dinsos Balikpapan.
Purnomo menyebut, sebenarnya kemungkinan besar pendaftaran untuk mendapat santunan itu sudah dilaksanakan juga oleh kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Sehingga ia mempersilakan agar warga luar daerah mengajukan pendaftaran di daerahnya masing-masing.
Selain itu, Dinsos juga disebut mendapat tanggapan dari masyarakat agar masa pendaftarannya diperpanjang. Namun karena ini kewenangan provinsi, sehingga pihaknya hanya bekerja sesuai arahan.
"Mudah-mudahan dari provinsi masih ada kuota, sehingga bisa membuka pendaftaran kembali. Ini harapan kami saja," katanya. RYN/AVA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: