Jalan Lingkar Pasar Babulu Masih Tanah

Jalan Lingkar Pasar Babulu Masih Tanah

PPU, nomorsatukaltim.com - Pengerjaan jalan lingkar Pasar Babulu yang baru mesti memakan waktu. Padahal seharusnya pengerjaan itu hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Babulu mendapatkan mandat untuk pembangunan jalan dagang pasar itu. Sudah sejak 12 Oktober lalu pengerjaan dilakukan. Namun hingga kini proyek pendukung fasilitas pasar itu terus tertunda. "Kendala yang kami hadapi di lapangan ialah kondisi lahan berupa tanah berpasir dan tanah liat. Jadi tidak mudah untuk dilalui. Kemudian cuaca tidak mendukung. Curah hujan yang begitu tinggi, sehingga pemadatan tanah yang sudah kami lakukan tidak optimal," beber Kepala UPT PU Babulu, Khairil Mabrur, Selasa (2/11/2021) dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Ratusan Pedagang Pasar Babulu PPU Ikuti Pengundian Kios Alat berat berupa vibrator roller, motor grader, dan 5 dump truck diturunkan. Sementara materi telah diadakan oleh Seksi Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Tapi dari total panjang sekira 385 meter jalan ini, baru mampu dikerjakan sekira 236 meter saja. Menyisakan bagian yang paling sulit. "Kondisi tanah existing di lapangan masih lembek. Bahkan ada yang masih berlumpur. Kemudian ada juga beberapa titik yang tanah berpasir, sehingga dalam pembentukan badan jalan tidak maksimal," urainya. Hal itu tidak dapat ia paksakan. Meski hanya pengerasan, maka akan berakibat pada tahan lama kondisi jalan ke depannya. Maka itu ia lebih baik menunggu situasi mendukung. "Untuk sisanya, tiga hari pengerjaan jika kondisi lapangan sudah memungkinkan. Setidaknya diperlukan cuaca panas 1 minggu, kalau masih sekarang ini 2 hari panas, 1 hari hujan. Jadi tetap tidak optimal kalau dipaksakan," sambung Mabrur. Akibat terlambatnya pekerjaan ini, membuat relokasi pedagang pasar terus molor. Ditambah belum rampungnya pembangunan lapak tambahan pedagang. Memang belum melebihi target yang ditentukan, namun tahap memindahkan pedagang itu ke pasar yang lebih baik jadi semakin lama. Pasar berkonsep semi modern ini dengan kapasitas 500 lapak utama dan 350 lapak tambahan ini sejatinya sudah memiliki akses jalan menuju pasar. Dari jalan poros dengan konstruksi rigid sejak rampung dibangun 2017 lalu. Namun untuk jalan dagang, yang mengelilingi keseluruhan pasar, belum ada. Maka itu jalan ini juga sangat perlu untuk dibangun. Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag), Bustam menuturkan relokasi pedagang itu baru bisa dilakukan jika seluruh proyek pembangunan ini rampung. Adapun sebelumnya tim sudah melakukan pengundian tata letak lapak para pedagang. "Jadi setelah pembangunan rampung, bisa langsung dilakukan relokasi. Sesuai hasil rapat tim pasar, target paling lambat ialah bulan Desember. Semoga cuaca mendukung, agar akhir November ini bisa dilakukan," tutupnya. RSY/ZUL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: