Omzet Jamride Anjlok karena Daya Beli Masyarakat PPU Turun

Omzet Jamride Anjlok karena Daya Beli Masyarakat PPU Turun

Penajam, nomorsatukaltim.com- Daya beli masyarakat Penajam Paser Utara (PPU) menurun. Hal itu dirasakan oleh para pelaku usaha. Khususnya yang menggunakan jasa ojek online, Jamride. Hal itu sudah terasa setidaknya pada enam bulan terakhir. Omzet pendapatan itu turun hingga 50 persen. CEO Jamride Bondan Yulianto menuturkan, ada beberapa hal yang memengaruhi. Situasi pandemi dianggap jadi dalang utamanya. Selebihnya, karena defisit keuangan yang terjadi di kabupaten yang sebagian wilayahnya masuk kawasan ibu kota negara (IKN) baru itu. "Sepi sekarang. Semenjak pandemi, ada penurunan sekira 30 persen. Tapi, sekarang turun lagi sampai 50 persen," ujarnya mengutip Disway Kaltim, Selasa, (26/10/2021). Menurut Bondan, indikasi yang memperparah penurunan pendapatannya itu ialah adanya defisit keuangan pemerintah. Harus diakui, secara tidak langsung, itu memang memengaruhi daya beli masyarakat. "Pokoknya semenjak ada kabar pembayaran insentif PNS macet. Honor THL juga belum dibayar, semenjak itu sepi orderan. Karena mereka pengguna jasa kami paling banyak," ungkapnya. Hal itu masih diperparah lagi lewat satu kejadian. Adanya gangguan internet beberapa waktu lalu. Yang hingga kini, jaringan internet di PPU belum sepenuhnya pulih. Apa yang ia rasakan itu juga turut dikeluhkan para pelaku UMKM yang bermitra dengannya. Dari sekira 400 pelaku usaha yang bekerjasama dengan Jamride, menuturkan hal serupa. "Jadi mereka mengaku, bukan pengguna jasa online yang kurang. Tapi memang sepi pembelinya," kata Bondan. Atas adanya situasi ini, ia hanya bisa berharap situasi cepat membaik. Pun, ada perhatian dari pemerintah terhadap pelaku usaha yang ada. RSY/ENY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: