Pemuda di Balikpapan Ditangkap karena Ujaran Kebencian Terhadap Polri, Endingnya Ketebak

Pemuda di Balikpapan Ditangkap karena Ujaran Kebencian Terhadap Polri, Endingnya Ketebak

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Seorang pria berinisial GS (28) dibekuk Tim Beruang Hitam Satreskrim Polresta Balikpapan setelah memposting ujaran kebencian terhadap institusi Polri.

Postingan oleh pengguna instagram berinisial GS sendiri melalui instastory yang menanggapi pernyataan Irjen Pol Umar Septono. Isinya berbunyi bahwa polisi merupakan pelayan bagi rakyat. "Supaya gajinya naik, layani rakyat dengan baik," tulis GS dalam postingannya. "Tau ah gelap, Ttp pake uang mau ngelapor, jadi polisi loh bayar dlunya kan, makanya lapor aja bayar, dari dulu sudah begitu," tambah GS dalam postingan yang sama. Hal demikian kemudian menjadi sorotan instansi Polri. Setelah ditelusuri akunnya, pemilik akun tersebut merupakan warga Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan.  Kemudian pria yang diduga berada dibalik akun penyebar ujaran kebencian tersebut diamankan ke Polresta Balikpapan guna dimintai keterangan lebih lanjut. "Jadi kami memastikan dulu, apa betul yang bersangkutan yang mempunyai akun. Ternyata dia dan keluarganya pun mengakui," ujar Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro, Selasa (12/10/2021). Lanjut Rengga, dalam proses pemeriksaan GS kemudian meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya. "Saya rasa sudah cukup. (Pelaku) sudah menghapus postingannya juga dan yang bersangkutan meminta maaf soal yang sudah di posting," jelas Rengga. Sementara itu, saat ditemui di ruang Reskrim, GS sendiri tampak menunduk dan menyesali perbuatannya.  "Sehubungan ini saya meminta maaf atas viralnya postingan yang telah saya posting, postingan tgl 11 kemarin di instagram," ujar GS. GS pun mengatakan bahwa dirinya menyesali ucapannya dan mengklaim tidak akan mengulangi perbuatan serupa. Disinggung alasan, ia membeberkan lantaran kecewa dengan institusi Polri. "Mungkin karena ada kekecewaan terhadap polisi. Mungkin dulu sempet juga daftar dan gagal," tambah GS. Berkaca dari kejadian tersebut, Rengga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Serta memahami batas-batas dalam menyampaikan pendapat. (bom/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: