Jelang PTM, Pedagang Seragam di Pasar Klandasan Balikpapan Ramai Pembeli

Jelang PTM, Pedagang Seragam di Pasar Klandasan Balikpapan Ramai Pembeli

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Semenjak level PPKM di Balikpapan menurun ke level 2, Pemkot Balikpapan kemudian mengambil kebijakan agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kembali digelar. Walau masih digelar terbatas, tak menyurutkan para wali murid untuk berburu seragam sekolah.

Per Senin 11 Oktober 2021, sekolah-sekolah yang ditunjuk Pemkot Balikpapan akan kembali membuka kelas. Dalam format PTM terbatas, di mana secara teknis penyelenggaraannya tetap mengacu pada protokol kesehatan. Utamanya menjaga jarak lewat pembatasan kapasitas ruang belajar maksimal 50 persen.

Momen masuk sekolah yang sudah lama dinanti-nanti ini, menjadi berkah tersendiri buat pedagang pakaian di Balikpapan. Karena antusiasme masyarakat untuk menyambut PTM ternyata tinggi. Berbagai persiapan sekolah dilakukan. Termasuk, berbelanja seragam sekolah.

Salah seorang pedagang tekstil di Pasar Klandasan Balikpapan, Gunawan mengaku memang ada peningkatan terhadap komoditas penjualan seragam sejak Jumat (8/10) lalu.

"Enggak tahu, kita enggak hitung sejauh apa perbedaannya. Tapi kalau 10 orang sih lebih ya," ujar Gunawan di sela melayani pembeli, Minggu (10/10).

Gunawan mengungkapkan, jenis seragam yang paling dicari ialah seragam atasan putih dan celana untuk murid Sekolah Dasar (SD).

Sementara untuk penjualan seragam bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), menurut Gunawan, cenderung sepi pembeli.

"Kebanyakan (untuk) SD, soalnya anaknya tambah gemuk, pada tambah besar. Jadi mereka pada beli baru lagi, seragam atasan putih itu yang paling sering dibeli," jelas Gunawan.

Salah seorang pembeli, Rosmaniah, membenarkan bahwa anaknya yang menginjak kelas 3 SD membutuhkan seragam baru karena kondisi fisik yang cenderung gemuk.

"Kayak barusan, anak kelas 3 SD pakai ukuran anak SMA. Pakai untuk ukurannya malah sempit," timpal Gunawan.

Rosmaniah mengatakan ia membeli seragam tersebut seharga Rp 100 ribu. Di mana ia diketahui hanya membeli seragam atasan untuk anaknya.

"Barusan cuma beli seragam aja. Kalau celananya masih muat. Alhamdulillah senang sih bisa tatap muka lagi belajar," ujar Rosmaniah. (Bom/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: