Gadai Masih Jadi Andalan, Omzet Tabungan Emas Capai Rp 183 Miliar

Gadai Masih Jadi Andalan, Omzet Tabungan Emas Capai Rp 183 Miliar

Eko Cahyanto.

Balikpapan, DiswayKaltim.com - PT Pegadaian (Persero) Wilayah IV Kalimantan tahun ini mematok exceed (target lebih) sebesar Rp 3,85 triliun. Setara 105 persen.

Saat ini, realisasi saldo pinjaman (outstanding loan/OSL) sebesar Rp 3,78 triliun. Sama dengan 103 persen dari target yang ditetapkan sebanyak Rp 3,64 triliun.

Dari pencapaian itu, produk andalan gadai masih memberikan kontribusi paling besar. Yakni, mencapai 73 persen lebih.

Selanjutnya disusul produk non gadai  (mikro dan pembiayaan). Seperti kredit usaha jaminan BPKB Kreasi dan pembiayaan kendaraan bermotor yang dikenal dengan produk Amanah.

"Dari target manajemen, pegadaian Kalimantan telah mencapainya. Bahkan sudah terlampaui. Tapi dari pimpinan kami baik direksi dan pemimpin wilayah juga ingin lebih dari itu, yaitu 105 persen. Ini menjadi motivasi kami untuk meningkatkan  kinerja," kata Eko Cahyanto, kepala Departemen Bisnis dan Analisis Kanwil IV Kalimantan saat dijumpai Senin, (28/10/2019).

Eko Cahyanto menambahkan, pencapaian target tersebut dipengaruhi kondisi ekonomi yang semakin membaik. Serta strategi yang tepat dengan produk layanan variatif.

Sebagai tambahan informasi, saat ini pegadaian tidak hanya fokus pada  gadai emas. Pegadaian juga menawarkan fasilitas pembiayaan lain kepada nasabah.

"Artinya banyak pilihan lainnya dari produk yang dikembangkan oleh Pegadaian. Ada kekuatan untuk mencapai target dengan kelebihan produk yang dimiliki. Masih banyak pangsa pasar yang bisa diraih yang belum terafiliasi dengan pegadaian," jelas Eko.

Ia mengatakan, saat ini semakin banyak masyarakat yang datang ke pegadaian untuk berinvestasi. Bukan hanya saat  membutuhkan dana saja.

Mereka, sebut Eko, mulai tertarik dengan tabungan emas dan logam mulia. Tahun ini saja omzet tabungan emas mencatat nilai Rp 183 miliar.

Jumlah itu berasal dari  275 ribu gram nilai emas yang dimiliki oleh 200 ribu rekening. "Sosialisasi produk Pegadaian terus kami lakukan, termasuk pembiayaan Amanah, tabungan emas dan tabungan logam mulia yang paling potensial," sebut Eko Cahyanto.

Sedangkan realisasi pembiayaan kendaraan bermotor atau produk Amanah mencapai Rp 319 miliar, dari target Rp 276 miliar.

Pembiayaan ini disukai masyarakat karena punya banyak kelebihan. Antara lain persyaratan mudah, cepat realisasi, serta bunga yang lebih rendah dibandingkan produk pembiayaan lain.

Pegadaian optimistis bisa meningkatkan exceed dengan ceruk pasar yang masih besar. Mereka juga akan memanfaatkan  kebijakan pemerintah memindahkan ibu kota negara di Kalimantan Timur. Apalagi pangsa pasar milenial belum sepenuhnya digarap. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: