Jenazah Mekanik Maskapai Rimbun Air Tiba Jumat Besok di Balikpapan

Jenazah Mekanik Maskapai Rimbun Air Tiba Jumat Besok di Balikpapan

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Jenazah mekanik maskapai Rimbun Air yang jatuh di Sugapa, Papua rencananya tiba di Balikpapan, Jumat (16/9/2021) esok.

Informasi tersebut disampaikan Tata, adik almarhum mekanik Rimbun Air, Utra Iswahyudi kepada nomorsatukaltim.com. "Informasi terakhir besok baru diterbangkan ke sini," ujarnya, Kamis (16/9/2021). Sebelumnya, keluarga telah mendapat kabar bahwa jenazah almarhum Utra Iswahyudi akan diterbangkan ke Balikpapan. Namun, dikarenakan masih ada proses autopsi yang harus dilakukan oleh pihak rumah sakit, maka kedatangan jenazah tertunda. "Tadi bilang udah mau dibawa hari ini tapi dipending lagi, informasinya belum pasti. Kita telepon terus, Basarnas juga aktif ngabarin kami," jelasnya. Rencananya, jenazah almarhum Iswahyudi akan dikebumikan di TPU BDS. Tempat pemakaman itu dipilih lantaran dekat dengan rumah kediaman almarhum.  "Sudah disiapkan semua untuk pemakaman. Termasuk papan nama dan segala sesuatunya," tambah Tata. Keluarga Utra Iswahyudi kaget mendengar kabar jatuhnya pesawat Rimbun Air di Papua. Saat di rumah duka, sang adik, Tata menceritakan awal mendapat kabar itu. Ia kaget. Tak ada firasat sang kakak pertama menjadi korban jatuhnya pesawat yang membawa bahan bangunan itu. "Saya baru tahu ketika istri almarhum telepon. Baru ngeh kalau kakak kami merupakan salah satu korban. Campur aduk dan kaget," ujarnya. Tata mengatakan, almarhum Utra Iswahyudi memang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia penerbangan. Selain di Papua, Iswahyudi juga pernah menjadi teknisi handal di perusahaan pesawat carter di Balikpapan dan Papua Nugini.  Laki-laki 41 tahun itu diketahui meninggalkan dua anak perempuan yang masih berusia 5 tahun dan 2 tahun. Tampak anak pertama Iswahyudi, Khanza (5) masih aktif bermain bersama saudara-saudaranya di rumah. Wajahnya masih ceria. Bahkan ia berbicara pada saudaranya bahwa bapaknya sudah meninggal menabrak pohon. "Sekarang Insyaallah keluarga sudah ikhlas. Anaknya juga sudah mengetahui walaupun belum begitu ngerti," jelas Tata sembari merangkul keponakannya itu. Sementara itu, pihak keluarga mendapat kepastian kabar korban tidak selamat pada pukul 18.00 Wita, kemarin. Mekanik Rimbun Air yang jatuh di Papua, Iswahyudi rupanya memiliki kepribadian pendiam. Hal tersebut terungkap saat nomorsatukaltim.com menyambangi kediaman almarhum di DAM, Balikpapan Selatan. Bapak dua anak ini dikenal pendiam namun memiliki jiwa kepedulian yang tinggi, serta ringan tangan dimata keluarga. "Almarhum itu jarang ngobrol tapi sangat peduli, apalagi sama orang tua kami," ujar Tata.  Almarhum terakhir berada di Balikpapan dua pekan lalu. Saat itu, almarhum sempat memasangkan CCTV di kediamannya. Dua hari sebelum kejadian jatuhnya pesawat, almarhum diketahui sempat menawarkan obat herbal seharga jutaan rupiah untuk ibunya. "Pokoknya setiap balik ke Balikpapan almarhum membawa macam-macam obat untuk ibu saya. Dia sosok yang sangat peduli kepada keluarga," jelasnya. Selain rasa kepedulian yang tinggi, almarhum Iswahyudi memiliki hobi memancing dan bermain futsal. "Apalagi kalau sudah berkumpul dengan teman-temannya, almarhum enggak pernah susah untuk mengeluarkan apa yang dia punya," tambahnya. Mekanik Rimbun Air yang jatuh di Papua, Iswahyudi memang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia penerbangan.  Ia merintis karirnya sebagai engineer pesawat terbang dari bawah dengan mengikuti jejak orangtuanya.  Almarhum dulu bersekolah di SDN 009 yang saat ini berubah namanya menjadi SDN 001 Balikpapan Selatan.  Kemudian mengenyam pendidikan menengah di SMP N 5 Balikpapan, dan masuk ke sekolah kejuruan di SMK Kartika di bagian Elektro. "Setelah lulus itu almarhum langsung bersekolah dan mengambil lisesnsi sebagi engineer mengikuti jejak bapak," tutupnya. Diketahui, tiga jenazah kru pesawat Rimbun Air dengan registrasi PK-OTW saat ini disemayamkan di RSUD Mimika, Papua. Ketiga jenazah telah dilakukan pembersihan dengan protap medis. Semuanya juga sudah divisum. Selanjutnya akan dibawa ke kampung halaman masing-masing. (bom/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: