Relokasi Pasar Baru Babulu Ditunda, Tunggu Lapak Tambahan Rampung Dibangun

Relokasi Pasar Baru Babulu Ditunda, Tunggu Lapak Tambahan Rampung Dibangun

PPU, nomorsatukaltim.com - Relokasi pedagang ke pasar baru Babulu tertunda. Pasalnya menunggu pembangunan lapak tambahan bagi para pedagang yang belum terakomodir.

Pemerintah Desa Babulu Darat, saat ini sedang dalam proses pengerjaan lapak tambahan itu. Jumlah pedagang yang akan mengisi di pasar baru Babulu itu mencapai 810 pedagang. Sementara, jumlah kios dan lapak yang tersedia sebanyak 312 unit. Maka itu, lapak tambahan itu sangat diperluas. Pengerjaannya diberikan pada Pemdes Babulu Darat. Kepala Desa Babulu Darat Abdul Jaiz menuturkan pihaknya masih dalam proses pengerjaan. “Sampai saat ini kami sedang proses pembangunan lapak tambahannya untuk menutupi kekurangan lapak pedagang," ujarnya kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN), Jumat (10/9/2021). Sesuai rencana, lapak tambahan itu akan terbangun di sekitar bangunan utama pasar. Tepatnya di sepanjang bagian samping sampai ke belakang bangunan. “Kapasitas yang kami bangun itu ya ikuti jumlah pedagang yang belum tertampung, berdasarkan data dinas (KUKM Perindag),” lanjutnya. Relokasi para pedagang itu sedianya dilakukan pada September ini. Namun karena hambatan ini, relokasi dijadwalkan ulang. Jaiz optimis mampu merampungkan pembangunan lapak tambahan itu bulan ini. “Bulan ini insyaallah bisa selesai, hanya kendala sekarang cuaca, kalau hujan pekerjaan sedikit terganggu. Harapannya bulan ini selesai jadi kalau mau pindah Oktober, itu bisa saja,” bebernya. Keberadaan pasar baru ini nantinya diharap bisa memberi kontribusi bagi pemasukan kas daerah. Rampung dibangun pada tahun 2019 dengan sumber anggaran pembantuan Kementerian Perdagangan. Senilai Rp 3,7 miliar. Bentuk manfaat yang akan diterima Pemkab PPU nanti akan melalui retribusi. Begitu pula dengan Pemdes Babulu Darat akan mendapat timbal balik dari pengelolaan parkir dan retribusi sampah. Yang dikelola melalui BUMDES. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKM Perindag) Sukadi Kuncoro mengatakan jadwal baru relokasi pada 4 Oktober mendatang. “Penundaan itu bukan keputusan Dinas atau Pemerintah Daerah, tetapi oleh tim relokasi yang didalamnya ada dari pihak Polsek, Koramil, Kejaksaan hingga Satpol-PP. termasuk kami selaku leading sector,” jelasnya. Dilain pihak, Camat Babulu Margono Hadi Susanto menilai, relokasi pasar tersebut semakin cepat dilakukan maka semakin baik. Hal itu untuk menghindari potensi dan dinamika masalah di lapangan yang semakin bertambah. “Kami di sini yang ada di wilayah ini, inginnya relokasi sesegera mungkin dilakukan, karena semakin banyak waktu yang tertunda, maka potensi permasalahan akan semakin banyak itu,” tutup Margono. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: