DPRD Kutim: Investasi Harus Tekan Pengangguran

DPRD Kutim: Investasi Harus Tekan Pengangguran

KUTIM, nomorsatukaltim.com – Banyaknya investasi yang masuk ke Kutai Timur (Kutim) harusnya dapat mendatangkan manfaat. Termasuk untuk menyerap tenaga kerja lokal. Namun sejauh ini angka pengangguran di Kutim masih juga tinggi.

Anggota DPRD Kutim, Faizal Rachman mengatakan, masuknya investasi di Kutim sudah cukup besar. Tetapi tidak signifikan menekan angka pengangguran. Hal ini menurutnya harus menjadi perhatian Pemkab Kutim. “Tapi nyatanya persoalan lain justru muncul. Karena hadirnya tenaga kerja asing (TKA) yang justru mengisi pos non-skill,” ucap Faizal. Politikus PDIP ini menilai, lapangan kerja begitu terbuka dengan masuknya investasi. Namun sangat disayangkan jika bukan penduduk lokal yang memanfaatkan peluang itu. Maka dalam hal ini, ia meminta agar Pemkab Kutim dapat mengambil sikap. “Dengan begitu angka pengangguran pun diharapkan bisa berkurang,” sebutnya. Diketahui, angka pengangguran di Kutim adalah 5,45 persen. Sementara jumlah total angkatan kerja di Kutim hanya menyentuh angka 182.916 jiwa. Maka jumlah pengangguran terbuka mencapai 10.536 jiwa. Menurutnya angka itu cukup tinggi dan mesti dipikirkan langkah untuk menekannya. Padahal, diharapkan dengan masuknya investasi ke daerah membuat perkembangan ekonomi semakin cepat. Baik itu perekonomian masyarakat, maupun pendapatan bagi daerah. Termasuk pula menekan angka pengangguran di Kutim. “Itu kan yang diharapkan dari investasi, apalagi saat pandemi seperti ini. Ya kita butuh investasi masuk,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menyebut, terkait penanganan pengangguran memang jadi bagian program utamanya. Hanya saja, untuk masuknya TKA ia perlu melihat lagi aturan main yang berlaku. “Jadi tak bisa ambil langkah sembarangan. Kami lihat lagi aturannya seperti apa,” ucap Ardiansyah. Tapi ia memastikan, menekan angka pengangguran tetap diperhatikan. Termasuk dengan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten. Balai Latihan Kerja (BLK) pun disiapkan untuk menempa tenaga kerja lokal. Agar laik untuk bekerja sesuai kebutuhan perusahaan. “Kami akan tingkat kompetensi tenaga kerja lokal. BLK akan coba latih berbagai macam keahlian sesuai kebutuhan perusahaan yang ada,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: