Bantu Pasien Isoman dengan Betulungan ala Lurah Sangasanga Dalam

Bantu Pasien Isoman dengan Betulungan ala Lurah Sangasanga Dalam

Sudah sejak 18 Juli lalu dapur ini mengepul. Nasi, sayur, dan lauk pauk disediakan cuma-cuma untuk mereka yang menjalani isoman. Masakan yang diolah juga bukan asal jadi. Tapi sesuai anjuran puskesmas. Yaitu makanan yang memenuhi unsur gizi yang baik.

Sehari dua kali makanan itu didistribusikan. Makan siang pukul 11.00 Wita dan untuk makan malam pukul 17.00 Wita. Koordinator dari masing-masing RT lalu datang mengambil lalu mengantarkan ke mereka yang isoman. Mantab Djiwa!

pasien isoman
Muliady (tengah) tak hanya jadi "tukang tunjuk". Ia kerap hadir menjadi relawan di dapur tersebut.

Dapur ini pada akhirnya berposisi sebagai pusat koordinasi. Menjadikan komunitas yang mau berbuat jadi lebih tertata. Dampaknya luar biasa, warga dan ketua RT jadi lebih aktif. Saling melaoir data Covid di wilayahnya. Warga yang terlibat di dapur umum juga makin banyak. Pedagang memberi diskon hingga 50 persen demi kebutuhan dapur umum. Perusahaan yang beroperasi di Sangasanga juga turut memberi uluran bantuan. Kebaikan memang cepat menular, ya.

Karena animo masyarakat semakin tinggi. Maka, untuk menghindari kerumunan. Operasional dapur umum dibuat jadwal. Bergantian ‘bekerja’.

“Keinginan masyarakat saling membantu sangat tinggi. Bahkan mereka selalu menanyakan, ‘apa lagi yang diperlukan?’. Betulungan seperti ini sangat bermanfaat sekali untuk kehidupan bersosial di kondisi saat ini,” ungkap Muliady.

Sesuai rencana, dapur ini akan tetap ada hingga waktu yang tak ditentukan. Patokannya, selama masih ada yang membutuhkan, maka aksi ini akan terus berdiri.

Sejauh aksi ini dilakukan, keluhan warga isoman berangsur hilang. Mereka cenderung jauh lebih semangat dalam mengahadapi ancaman COVID-19.

Meski berdiri di Kelurahan Sangasanga Dalam, dapur ini sejatinya melayani seluruh warga di 5 kelurahan se-Kecamatan Sangasanga.

Langkah ini mendapatkan apresiasi langsung dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono. Membangun langkah kreatif seiring instruksi Bupati Kukar, Edy Damansyah untuk menggandeng dunia usaha. Dalam membantu penanganan di tingkat kecamatan dan kelurahan.

"Ada harapan Pak Sekda pada 17 kecamatan lainnya untuk mencontoh yang ada di Sangasanga ini," ucapnya.

Muliady tak punya niat lain-lain. Satu hal yang konsen ia pikirkan ialah bersama-sama bisa keluar dari situasi pandemi ini sebagai pemenang. Masalah Pandemi ini sangat kompleks. Mulai urusan kebijakan pembatasan, perkonomian masyarakat, vaksinasi, dan banyak lagi. Setidaknya kesadaran ini diperlukan agar tak menambahkan keruwetan dalam penanganan.

"Peduli sesama. Tuntaskan pandemi COVID-19 dengan betulungan. Prokes ditegakkan, 5M harus tetap jalan. Jangan lupa terus berdoa pada Allah untuk keselamatan kita semua" pungkas Muliady, si lurah betulungan. (rsy/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: