Salehuddin Minta Pemprov Atasi Positive Rate COVID-19

Salehuddin Minta Pemprov Atasi Positive Rate COVID-19

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Salehuddin meminta kepada Pemprov Kaltim dan pemerintah kota/kabupaten untuk mengambil langkah cepat mengantisipasi lonjakan Positive Rate pandemi COVID-19.

Meningkatnya pasien terkonfirmasi positif COVID- 19 di Kaltim dari hari ke hari menyebabkan ruang perawatan di rumah sakit penuh dan tenaga medis kewalahan. Bahkan, beberapa rumah sakit overload pasien hingga memanfaatkan lorong sebagai ruang perawatan. Pria yang akrab disapa Saleh ini mengingatkan, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk segera melakukan proses pengetatan jalur keluar-masuk Kaltim guna menghindari penularan yang lebih banyak lagi. "Provinsi harus segera lakukan antisipasi pengembangan ruangan rumah sakit. Contohnya RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, sekarang sudah full sampai ada yang dirawat di lorong. Saya pikir, pemprov harus mencari alternatif. Ini juga termasuk di Kukar. Rumah sakit rujukan COVID-19, RS Parikesit sudah full, bahkan ICU sudah full. Ini jadi alarm bagi kita untuk melakukan proses pengetatan (Prokes)," ucap Salehuddin kepada Wartawan Media Harian Disway dan nomorsatukaltim.com usai menggelar Sosperda di Aula Kantor Desa Liang, Kecamatan Kota Bangun Kukar, pada Sabtu (24/7/2021) pagi. Dikatakan legislator dari Fraksi Golkar ini, beberapa kabupaten/kota di Kaltim telah mengambil langkah cepat untuk mengeluarkan kebijakan pengetatan. Salah satu di antaranya Kabupaten Kutai Timur (Kutim), serta upaya lain untuk melakukan pemeriksaan PCR mobile. "Di Kutim itu langsung melakukan penyekatan. Artinya ini bagian dari upaya kita, bagaimanapun untuk menekan positif rate. Di Kukar sendiri, melakukan PCR Mobile di beberapa tempat kerumuman," papar Saleh. Saleh pun menambahkan, melambungnya eskalasi peningkatan Positife Rate di Kaltim sungguh memperihatinkan. Sebab saat ini Kaltim sendiri telah menyentuh angka 500 orang. "Karena bagaimanapun kasus yang ada di Jawa dan sekitarnya bisa saja terjadi di Kaltim. Dan Kaltim akhir-akhir ini terjadi kenaikan angka positif tinggi di atas 500. Ini jadi warning pemprov untuk melakukan hal strategis menekan laju positive rate," pungkasnya. (Adv/top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: