Opasinana, Aplikasi Pendataan Sarpas Sekolah dari Disdik Kutim
Kutim, nomorsatukaltim.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) baru saja mengeluarkan aplikasi baru. Aplikasi yang dapat mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah. Operasi Sistem Informasi Sarana dan Prasarana (Opasinana) namanya.
Meskipun masih perlu penyempurnaan, namun diyakini aplikasi ini akan sangat berguna. Pembuat aplikasi tersebut adalah Ilham. Saat ini menjabat Plt, Kabid Pendidikan Menengah Disdik Kutim. Menurutnya, aplikasi yang ia buat tersebut dapat diaplikasikan pada semua jenjang sekolah. Namun untuk saat ini baru dapat dipakai untuk tingkat SMP terlebih dahulu. "Kami masih coba di tingkat SMP dulu. Selanjutnya akan dikembangkan untuk tingkat SD maupun TK," ucap Ilham. Aplikasi yang dibuatnya ini sebagai terobosan dalam dunia pendidikan. Karena sangat memudahkan dan efektif. Baik untuk sekolah sendiri, maupun pemerintah daerah. Untuk mengetahui kondisi sekolah dan seberapa parah kerusakannya, cukup hanya membuka aplikasi tersebut. "Jadi tiap sekolah harus menyiapkan semacam profil mereka. Termasuk mengenai aset lahan yang dipakai," tuturnya. Sehingga ketika ada persoalan terkait aset maupun sarana dan prasarana sekolah dapat diketahui kejelasan status dan kondisinya. Ia juga menerangkan berbagai fitur yang ada didalam aplikasi tersebut. “Dalam aplikasi ini ada fitur profil sekolah untuk mengunggah berkas status tanah. Jadi, kita bisa tahu status tanah tersebut. Begitu pula kondisi sarana dan prasarana seperti toilet, ruang kelas, pagar dan lainnya” urainya. Selain itu, peta sekolah beserta tata letak bangunan juga ditampilkan. Begitu pula dengan perizinan dan legalitas status tanah sekolah. Hingga akhirnya nanti dapat lebih mudah dalam mengajukan usulan pembangunan Sarana dan Prasarana sekolah. "Sehingga mudah dipantau. Perencanaan pembangunan pendidikan pun dapat lebih rapi dan tepat sasaran nantinya," sebutnya. Dengan begitu, informasi sekolah pun dapat tersedia kapan pun. Kepala daerah maupun pejabat lainnya akan mudah memantau kondisi setiap sekolah. Tanpa harus bertanya lagi kepada Disdik. "Misalnya, Bupati ditanya berapa jumlah sekolah rusak di Muara Wahau. Maka tinggal buka aplikasi ini, semua akan terlihat," terangnya. Ini adalah tahap akhir dari pelatihan saya di Diklat PIM 3 angkatan ke 5 dari berbagai wilayah di Indonesia. Dirinya mencoba membuat aplikasi Opasinana ini, yang telah resmi dipakai Disdik Kutim. "Pada intinya, akan menghemat biaya, waktu dan tidak lagi menunggu lama dalam mendata setiap kendala yang ada di sekolah," pungkasnya. (bct/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: