Dana Desa di Kukar untuk Tangani Covid-19

Dana Desa di Kukar untuk Tangani Covid-19

Kutai Kartanegara, nomorsatukaltim.com - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memanfaatkan 8 persen Dana Desa untuk penanganan COVID-19 di tingkat desa. Penggunaan anggaran tersebut untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

“Tujuannya agar pasien yang menjalani isoman bisa fokus pada penyembuhan, tanpa harus keluar rumah, hingga malah menimbulkan penyebaran kasus baru,” kata Sekretaris Kabupaten Kukar, Sunggono, baru-baru ini. Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Dafip Haryanto, mengatakan instruksi tersebut sudah dilaksanakan sejak awal tahun. Merunut instruksi dari pemerintah pusat dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Selain kebutuhan isoman, Dana Desa yang dialokasikan membiayai operasional penanganan Desa Tanggap, RT Sigap, hingga menyiapkan rumah isolasi. “Itu sesuai Permendes nomor 14 tahun 2020, diperbolehkan menggunakan anggaran 8 persen Dana Desa tersebut,” imbuh Dafip Haryanto. Pemkab Kukar saat ini menambah sasaran dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien yang sedang menjalani isoman. "Disesuaikan dengan kemampuan yang berkaitan dengan aloaksi dana desa. Bisa digunakan seperti itu, membeli vitamin dan kebutuhan sembako," ujar Dafip. Alokasi 8 persen itupun, dipastikan oleh Dafip diluar dari alokasi pemberian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Di Kecamatan Sangasanga, pemerintah setempat memilih membangun dapur umum, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pasien isoman. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Lurah Sangasanga Dalam, Muliady Sugiansyah. Di dapur ini menyiapkan sayur masak dan lauk pauk untuk makan sehari-hari. Hingga kebutuhan vitamin selama menjalani isoman. Dapur umum tersebut dikerjakan oleh para relawan-relawan di kecamatan. Utamanya relawan Damkar. Dengan sumber daya yang bervariasi, dikerjakan secara swadaya. Mulai dari bantuan perorangan hingga perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Sangasanga. Ini disebut Muliady seiring dengan instruksi Bupati Kukar, dengan menggandeng dunia usaha dalam membantu penanganan di tingkat kecamatan dan kelurahan.“Dibuka sejak Minggu, sampai batas waktu dan bantuan tidak ada lagi," ucap Muliady. Sejauh ini, sebanyak 200 lebih pasien yang menjalani isoman terdata dan mendapatkan jatah makanan dari Dapur Umum Isoman di Kecamatan Sangasanga. Dengan berdasarkan data dari masing-masing ketua RT tiap malamnya. Dan diserahkan kepada pasien isoman melalui pengurus RT pada esok harinya. *mrf  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: