Petani PPU Sukses Panen Padi Benih Pengembangan

Petani PPU Sukses Panen Padi Benih Pengembangan

Panen padi benih pengembangan di Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) hasilnya memuaskan. Ditanam tiga bulan lalu, di atas sepuluh hektare sawah di Desa Rawa Mulia.

nomorsatukaltim.com - Benih pengembangan itu hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yang dibina langsung oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur (Kaltim). Tepatnya benih yang dikembangkan dan ditanam ini varietas Inpari 32. Karena lebih baik dari varietas lain, tak tanggung-tanggung, hasilnya meningkatkan jumlah hasil gabah kering panen (GKP) hingga 100 persen. Bila dibandingkan dengan benih pengembang lainnya. “Hasilnya memuaskan karena bisa mencapai 6,9 ton per hektare, paling rendah 3,6 ton per hektare. Kalau sebelum ada kegiatan pengembangan ini hasil petani hanya sekitar 2,5-3 ton per hektare,” kata Kepala BPTP Kaltim Fausiah T Ladja, beberapa waktu lalu Meski belum panen real dan baru ubinan (prakiraan), tapi di atas kertas hitung-hitungan sudah ada peningkatan hasil. Fausiah menyebutkan ada tiga hal yang mempengaruhi keberhasilan ini. Pertama ialah kesesuaian inovasi pengembangan dengan kondisi tanah di Babulu, khususnya di Desa Rawa Mulia ini. Alhasil mengakibatkan padi tahan rebah atau kondisi batang yang lebih kokoh. Varietas itu akan lebih maksimal pertumbuhannya dengan metode tanam jajar legowo. Kemudian ada faktor iklim atau cuaca. Faktor perubahan cuaca ini tidak bisa dikendalikan. Jadi cenderung menyebabkan ledakan hama penyakit. Lalu yang tak kalah penting ialah sumber daya manusia (SDM) alias petaninya. "Jadi sebagus apapun inovasi teknologi, jika kemampuan SDM kurang, hasilnya juga tidak maksimal. Bahwa optimisme petani perlu ditingkatkan lagi untuk terus meningkat hasil inovasi," tutur dia. Keberhasilan ini, lanjut Fausiah, perlu terus dijaga. Maka itu monitoring harus berlanjut dari awal hingga akhir proses tanam. Wakil Bupati PPU Hamdam Pongrewa memberi apresiasi terhadap pengembangan benih ini. Ia menyebut hal itu bisa menjadi pilot project atau proyek percontohan bagi perkembangan pertanian di PPU. “Ini bisa dijadikan sebagai pilot project bagi petani di PPU. Ke depan harus bisa dilanjutkan oleh Dinas Pertanian, karena jika tidak ada follow up, yang dilakukan sekarang tentu tidak memberikan manfaat jangka panjang. Dengan meningkatnya produksi tentu akan meningkatkan gairah petani, dan akhirnya meningkat juga kesejahteraan petani di PPU,” tutur Hamdam. Inisiator program ini ada di Komisi IV DPR RI. Wakil Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono mendukung sepenuhnya kegiatan ini terus berlanjut. Namun yang terpenting dalam sebuah pembangunan ialah sinergitas antar lembaga. "Sinergi semacam itu merupakan bentuk pelayanan publik yang baik dan perlu diapresiasi," katanya yang hadir dalam kegiatan secara virtual. Bahkan dirinya berharap, suatu saat nanti Kaltim bukan hanya dikenal dengan pertambangan batu bara dan migasnya saja. Seperti yang diinginkan, Kaltim memiliki produk pertanian yang unggul dan mempunyai lahan pertanian yang luas. "Karena dengan sinergi seperti ini, kita bisa mencapai cita-cita dalam hal pertanian. Kami tahu Kabupaten PPU menjadi kabupaten penopang bahan pangan karena lahan pertaniannya luas, subur dan SDM petaninya tangguh,” tutur politikus Partai Gerindra ini. Meski karakter tanah berbeda dengan pulau lain, namun dengan inovasi dan pendampingan produktivitas pertanian akan bisa meningkat. “Artinya Kaltim bisa, PPU juga bisa jika punya niat yang tulus, bekerja keras, dan semua stakeholder selalu bersinergi bersama petani. Kami siap membantu,” tegas Budisatrio. Senada, Ketua DPC Gerindra PPU yang juga Wakil Ketua II DPRD PPU Raup Muin mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan positif semacam itu. Sebagaimana diketahui, PPU merupakan salah satu lumbung padi yang ada di Kaltim. “Kami ke depan akan terus bersinergi dengan Pemkab dan berharap pak Budisatrio Djiwandono tidak henti-hentinya membantu petani di PPU. Tentu ada banyak hal lagi yang perlu dilakukan. Baik edukasi kepada petani, alsintan, dan sarana prasarana lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani,” tutupnya. (rsy/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: