Kubar Butuh 160 Tabung Oksigen dalam Sehari

Kubar Butuh 160 Tabung Oksigen dalam Sehari

Kubar, Nomorsatukaltim.com - Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutai Barat (Kubar) menjadi kekhawatiran sebab tidak tersedianya stok oksigen. Saat ini, rumah sakit memerlukan 160 tabung oksigen setiap hari.

"Kami tidak mematok berapa perusahaan bisa membantunya, karena kebutuhan akan oksigen saat ini sangat dibutuhkan dan mendesak. Satu hari kebutuhan rumah sakit sekitar 160 tabung oksigen untuk pasien covid-19 maupun pasien umum lainnya," ungkap Bupati Kubar FX Yapan. Untuk itu, Pemkab meminta partisipasi bagi perusahaan tambang, perkebunan, perkayuan dan swasta bisa membantu oksigen. Dia menyampaikan ini, pada rapat bersama pimpinan perusahaan terkait pembahasan kondisi terkini perkembangan dan penanganan COVID-19 di wilayah Kubar melalui zoom metting, di Ruang Rapat Koordinasi Lantai 3 Kantor Bupati Kubar, beberapa waktu lalu. Permintaan oksigen ini, kata Bupati, karena banyak pasien dari karyawan perusahaan juga membutuhkan oksigen. Beberapa hari yang lalu, stok tabung oksigen sangat menipis di RSUD Harapan Insan Sendawar  (HIS) tersisa 8 tabung. "Itu sangat mengkhawatirkan dan bagusnya tabung ada datang. Mudah-mudahan perusahaan peka dan bisa menolong terhadap situasi COVID-19 ini,”ujarnya. Bupati mengatakan, untuk kondisi COVID-19 di Kubar saat ini, orang yang terkonfirmasi positif dan meninggal semakin meningkat per harinya. Untuk menekan angka kasus positif, perlu disampaikan kepada pihak manajemen perusahaan agar cuti kerja bagi karyawan yang belum mengambilnya ditunda dulu. “Bagi karyawan yang sudah cuti dan berada di luar Kubar, tolong tidak usah dulu pulang ke Kubar. Hal ini sesuai dengan surat edaran Gubernur Kaltim,” tegasnya. Selain itu, ia meminta perusahaan harus menyediakan rumah atau tempat isolasi mandiri. Apakah itu di basecamp atau di kampung. “Untuk tenaga medisnya, bisa bekerja sama dan komunikasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Kubar,” ucapnya. Bagi perusahaan agar melakukan vaksinasi mandiri atau gotong royong untuk karyawannya masing-masing. Nanti untuk vaksinasi bisa bekerja sama dengan Diskes. Untuk perusahaan yang sudah melakukan vaksinasi akan dilaporkan ke pusat. Kepala Diskes Kubar Rita Sinaga menyebutkan, sampai 11 Juli 2021 sekitar 4.400 orang kasus konfirmasi. Terjadi lonjakan pada 2021 sejak satu minggu terakhir, sangat banyak tingkat terkonfirmasi. Yaitu, pada 7 Juli 2021 ada 33 orang, 8 Juli 2021 tercatat 42 orang, 9 Juli bertambah 74 orang. Pada 10 Juli 2021 kembali bertambah 63 orang. Kemudian pada 11 Juli 2021 justru semakin banyak yakni 85 orang. Serta tingkat kematian meningkat sekitar 74 orang meninggal untuk wilayah Kubar. Pada saat ini, ada 21 orang yang masih dalam perawatan di RSUD HIS termasuk kategori sedang dan sangat berat. "Kita juga melayani pasien dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) jumlahnya ada 76 orang," kata mantan Pimpinan Puskesmas Melak. Kapasitas RSUD HIS saat ini sudah penuh dan  akan berusaha membuka ruang transit dan aula di RSUD HIS dan daya tampungnya sekitar 30 pasien. "Kalau sampai membludak, kita akan membuka kembali di Asrama Paskibara dan kapasitas sekitar 20 orang. Mudah-mudahan tidak membludak,”harapnya. Dia mengungkapkan kendala yang dialami dan sangat dibutuhkan oleh pasien adalah oksigen. Untuk satu truk memuat sekitar 80 tabung oksigen. Apalagi kejadian beberapa hari lalu, truk yang membawa tabung oksigen macet dalam perjalanan menuju ke Kubar. "Kami meminta bantuan kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kubar untuk membantu mengangkut tabung oksigen itu ke RSUD HIS," harapnya. Karena kalau terkendala dengan oksigen ini, kemungkinan banyak pasien tidak dapat tertolong. "Kemarin malam, kami sangat was-was karena sekitar pukul 20.00 wita stok ada 8 tabung oksigen. Dokternya terus berhubungan dengan saya dan mengatakan kalau tidak datang sampai pagi ini, dalam minggu ini banyak lagi angka kematian. Karena oksigen ini sangat diperlukan untuk pasien COVID-19 ini,” ujarnya. (luk/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: