Gajah Mufarraqah

Gajah Mufarraqah

Selamat. Tidak ada yang mengganggu mereka. Sepanjang pinggir jalan penuh dengan penonton kota. Tidak ada yang merasa terganggu. Tim pengawal gajah ini memang membawa bertruk-truk penuh makanan gajah. Barisan truk makanan itu terus mengawal barisan gajah. Sambil mengarahkan mereka untuk meninggalkan kota Kunming


Berhasil.
Mereka terus ke arah utara. Seorang wartawan mendekat ke gajah. Wartawan itu mewawancarainya: ke mana tujuan akhir kalian? Tidak ada jawaban. Mengapa kalian meninggalkan hutan? Tidak ada jawaban.
Hari ke 16 mereka sudah meninggalkan kota Kunming. Masuk pedesaan. Masuk daerah pertanian. Naik pegunungan.
Salah satu di antara rombongan melahirkan di perjalanan ini. Anaknya selamat. Ibunya selamat. Sejak itu terlihat ada tiga bledug –anak gajah– dalam rombongan itu.


Anak-anak gajah itulah yang paling menarik penonton live. Misalnya ketika rombongan itu memutuskan untuk tidur. Ternyata mereka menempatkan anak gajah di tengah gajah dewasa. Bahkan terlihat ada anak gajah yang akhirnya memilih tidur di atas gajah dewasa.


Sampai kemarin masih belum tahu ke mana tujuan akhir mereka. Sudah 500 Km jarak tempuh perjalanan mereka. Hanya sedikit ada harapan: kemarin mereka mulai melengkung ke arah selatan lagi.

Di tengah harapan itu ada kejadian aneh: salah satu gajah dewasa memisahkan diri dari rombongan. Jantan. Ia berjalan ke arah yang berbeda. Awak drone pun dibagi dua. Ada yang terus mengikuti pergerakan rombongan besar. Ada pula yang khusus mengikuti gajah mufarraqah itu. Kini gajah yang memisahkan diri itu sudah berada di 50 Km lebih jauh.
Sudah lebih sebulan mereka berjalan-jalan ke utara. Tetap tidak terjawab mengapa.
Padahal tidak ada kerusakan di taman nasional dekat Xi Shuang Banna. Pemerintah Tiongkok serius melindungi mereka. Bahkan memperbanyak jumlah mereka.

Di tahun 1980, jumlah gajah liar di sana tinggal 170. Sekarang sudah menjadi 300 –tepatnya 297. Kalau yang lahir di perjalanan itu dihitung sudah tambah satu lagi.

Di utara taman nasional untuk gajah ini adalah wilayah provinsi Sichuan. Di situlah panda dilindungi dan dibuat berkembang biak.

Di antara analisis ilmiah perjalanan gajah ini, ada yang serius berpendapat: tidak tertutup kemungkinan mereka hanya salah arah saja. Itu akibat pemimpin mereka yang kurang pengalaman. (*)

 

sumber: disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: