Fadlianor: Jalan Terang dan Premanisme

Fadlianor: Jalan Terang dan Premanisme

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Tiap anggota legislatif punya target sendiri memerjuangkan kebutuhan konstituen. Selain merawat perolehan suara, keberhasilannya merupakan bukti kinerja mereka. Fadlianor misalnya.

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan itu tengah berupaya merealisasikan berbagai kebutuhan para konstituen yang diwakilinya. Seperti mengatasi persoalan banjir, perbaikan jalan hingga penerangan. Keberhasilannya merealisasikan kebutuhan warga Balikpapan Utara diganjar kursi dewan. "Sebelum jadi pun saya sama warga sudah saling silaturahmi dalam pembangunan infrastruktur di sini," ujar pria yang sempat gagal dua kali dalam pencalonan itu. Tak mudah memang memperjuangkan aspirasi warga saat dirinya bukan siapa-siapa. Berulang kali usulan perbaikan sarana kandas, lantaran kalah dengan wilayah lain. "Yang paling sering adalah perbaikan jalan dan penerangan di gang-gang. Kita usahakan komunikasi yang baik dan terus-menerus agar apa yang diinginkan masyarakat bisa terwujud," jelasnya. Namun, berkat kerja sama dan komunikasi yang baik, harapan demi harapan untuk kemajuan infrastruktur di Balikpapan Utara bisa perlahan ia laksanakan. Kedekatannya dengan warga Kelurahan Gunung Samarinda Baru mengantarnya terpilih dalam Pilkada 2019. Terpilih dan duduk di DPRD Kota Balikpapan di tahun 2019. Membuat seorang Fadlianor lebih semangat lagi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Melalui reses yang ia lakukan di sejumlah Kelurahan di Balikpapan Utara ia bisa lebih dalam lagi mengetahui permasalahan warga yang selama ini sulit untuk diwujudkan. Namun, lagi-lagi kesulitan bukan berarti tidak bisa dilakukan. Melalui dirinya saat ini, ia berusaha untuk mewujudkan keinginan banyak masyarakat Balikpapan Utara agar dapat menikmati air bersih dari PDAM. "Banyak daerah Utara ini belum menikmati air bersih PDAM. Saat ini saya melalui diri saya di DPRD ini sedang berjuang agar masyarakat bisa menikmati air bersih PDAM," tegasnya. Tak hanya itu saja yang masih menjadi pekerjaan rumahnya. Perbaikan jalam rusak juga masih jadi prioritasnya selama menjabat sebagai anggota DPRD yang nyaris dua tahun ia jalanin ini. Dengan semakin berkembangnya kawasan Balikpapan Utara maka makin banyak perkembangan perumahan yang membutuhkan akses jalan dengan kriteria memadai. "Akses jalan di kampung-kampung juga masih banyak yang saya perjuangkan. Kan saat ini mungkin sudah ada tapi belum layak. Bisa saja saat hujan, becek, jadi enggak bisa dilewati. Masih ada yang begitu di utara ini," ujar Fadlianor. Dengan sisa waktu yang tak lebih dari tiga tahun, ia terus berupaya melakukan yang terbaik. Ia ingin melihat infrastruktur di Balikpapan merata. Selain masalah pembangunan, Fadlianor juga prihatin aksi premanisme yang belakangan kembali marak. Baginya premanisme merupakan penyakit masyarakat yang akan membuat kawasan tertinggal. Diakuinya, aksi premanisme di Kota Balikpapan memang ada. Hanya saja tidak semasif yang ada di pulau Jawa dan Sulawesi. "Di sini ada, tapi tidak se-ekstrim di berita-berita itu lah ya," ujarnya. Harus ada peran dari masyarakat secara bersama-sama dalam memerangi aksi premanisme ini. Tidak semata hanya menjadi tanggungjawab TNI-Polri saja. Justru yang memiliki andil paling besar dalam memberantas premanisme di lingkungan adalah masyarakatnya itu sendiri.  "Kita harus sama-sama melawan aksi premanisme ini. Tidak bisa sendiri-sendiri," jelasnya lagi. Dengan cara melaporkan ke Ketua RT atau Babinsa dan Bhabinkantibmas serta tidak tutup mata terhadap aksi preman, disebutnya salah satu langkah melawan penyakit masyarakat itu di dalam lingkungan. "Kalau liat anak-anak lagi kumpul terus pesta miras, ya laporkan aja langsung. Jangan dibiarin atau tutup mata. Sekali dibiarin maka itu bisa jadi kebiasaan. Kalau kita laporkan ditindak artinya kita sudah melakukan pencegahan aksi premanisme. Kan kalau mabuk-mabukan ini apa, ujung-ujungnya kelai atau tawuran lah ya," tambahnya. Fadlianor pun sadar, tidak mudah di zaman sekarang ini langsung memusnahkan aksi premanisme. Tak seperti membalilkan telapak tangan. Namun ia punya cara untuk meminimalisir aksi premanisme itu. Salah satunya dengan cara mengajaknya berkomunikasi, bekerjasama dalam hal kebaikan serta melibatkan dalam aksi gotong royong dilinkungannya. "Saya kira masih bisalah kita bina bila ada sekelompok anak muda yang suka kekerasan atau premanisme itu diperbaiki. Ajak aja dia ke hal-hal yang positif ya," tutupnya.   Pewarta: Andrie Aprianto  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: