Sosiolog: Ikatan Sosial Kendur, Kriminalitas Naik
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Sosiolog mengungkapkan ikatan sosial yang kendur menjadi salah satu penyebab kasus kriminalitas. Sosiolog Sri Murlianti menyebut sejumlah tesis yang menghubungkan situasi itu dengan kejahatan yang terjadi akhir-akhir di Kalimantan Timur.
berdaarkan kajian sosiolog, ada kaitan antara kemiskinan dan kejahatan dalam kajian-kajian sosiologi ekonomi atau dalam kajian-kajian ekonomi pembangunan. Tesis-tesis itu, kata dia, biasanya lebih banyak menganalisis kriminalitas khas daerah miskin perkotaan seperti pencuri motor (curanmor), penjabretan, dan sebagainya. "Biasanya kriminalitas sejenis ini dikait-kaitkan dengan kesulitan warga miskin mendapatkan akses sumber-sumber kehidupan dengan cara yang legal. Maka cara ilegal ditempuh karena dianggap hasil dari kejahatan lebih memuaskan," terang dosen sosiologi pembangunan Unmul, baru-baru ini. Namun, dia menambahkan, untuk kejahatan pembunuhan, tesis ini mungkin harus dilihat lebih dalam. Yaitu benarkan kemiskinan semata-mata atau ada faktor sosial yang lebih serius. "Emile Durkheim, sosiolog klasik dalam karyanya suicide, melihat bahwa faktor integrasi sosial, kohesi sosial (ikatan sosial) sangat berpengaruh pada perilaku anggota masyarakat. Semakin kuat integrasi sosial, semakin warga taat pada norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Maka semakin orang takut berbuat kejahatan atau melanggar norma-norma sosial yang lain," tuturnya. Sri Murlianti menggambarkan kondisi sosial saat ini, yang berada dalam situasi dimana ikatan spasial di masyarakat sudah sangat renggang. Kepedulian sesama warga yang semakin kendur. Bahkan kecenderungan sikap individualisme itu, menurutnya sudah menjalar pada orang-orang yang masih dalam satu ikatan keluarga sekalipun. Sri mengatakan, Integrasi sosial dan kohesi sosial yang digambarkan Durkheim menjadi sarana kontrol sosial yang kuat untuk perilaku-perilaku kejahatan sudah mulai meluntur. (das)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: