Penjualan Mobil Baru Naik 100 Persen Efek Relaksasi PPnBM

Penjualan Mobil Baru Naik 100 Persen Efek Relaksasi PPnBM

Balikpapan, nomorsatukaltim.com –Insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil baru ampuh mendongkrak penjualan. Terbukti, penjualan kendaraan pada tipe tertentu mengalami kenaikan.

“Dengan adanya kebijakan tersebut Maret sampai Mei mengalami kenaikan. Terbukti pada Maret naik 140 persen dibanding Februari 2021,” kata Sales Supervisor Auto2000 Balikpapan Sudirman Herry Seftiyanto saat dijumpai Senin (7/6/2021) kemarin. Ia menyebut kebijakan ini mengerek penjualan bermacam produk. Yaitu Avanza, Rush, Sienta, Vios, dan yang baru saja diluncurkan adalah Raize. “Ada kenaikan 100 persen dari tipe yang saya sebutkan tadi. Pada bulan Maret 2021 total penjualan cabang sebanyak 130 unit. Sebelumnya kita jual 60 unit, berat,” sebutnya. Dengan melihat angka itu maka terjadi kenaikan dari Februari ke Maret 2021. Dari beberapa produk tersebut berkontribusi sebanyak 89 unit. “Bulan Maret itu naiknya 145 persen dari bulan sebelumnya,” tandasnya. Apalagi pada Maret–Mei 2021 pemerintah secara resmi memberikan diskon PPnBM 100 persen. Sehingga berdampak pada penurunan harga. Selanjutnya, insentif tersebut akan direlaksasi secara bertahap. Pada Juni hingga Agustus pemerintah akan menanggung 50 persen PPnBM dan September–November 25 persen. Adapun produk lainnya yang juga terdongkrak adalah Innova dan Fortuner. Kedua produk itu baru berlaku Juni saat ini. “Tetapi tidak terlalu mendongkrak penjualan karena stok dan suplainya sedikit. Ya memang ada beberapa tipe yang tidak terlalu terdampak oleh PPnBM yaitu Agya, Calya. Namun juga memberikan kontribusi penjualannya sekitar 12 persen,” bebernya. Penurunan penjualan terjadi pada Mei yang disebabkan stok yang habis. Herry mengatakan, hal ini karena pada bulan sebelumnya stok telah dihabiskan akibat animo masyarakat yang tinggi. “Karena stok habis pada bulan sebelumnya. Suplainya akan besar lagi bulan Juni. Di tempat kami (Sudirman Balikpapan) sudah inden 50 unit. Seperti Rush, Raize dan Vios,” ujarnya. Herry mengatakan, dengan melihat daya beli masyarakat berangsur membaik maka pihaknya optimistis memasuki semester II-2021 akan mengalami kenaikan. “Semester I terjadi peningkatan. Saya optimis ada peningkatan. PPnBM ini memberikan dampak yang besar. Seandainya suplai dan stoknya bisa mengikuti maka banyak pasti lebih tinggi. Itu rekor loh selama pandemi. Akhir tahun lalu hanya 80 unit di bulan Desember 2020,” tukasnya. Hal senada juga dikatakan Kepala Cabang Daihatsu Balikpapan Nidzom. Sejak PPnBM berlaku pesanan mengalami kenaikan. Hal itu terjadi karena adanya selisih harga. “Hanya saja suplai kita tidak langsung mengikuti. Butuh waktu tetapi di bulan Juni langsung tersedia,” bebernya. Ia menyebut bahwa untuk Daihatsu produk yang mendapatkan kebijakan PPnBM adalah Terios dan Xenia. “Terios paling banyak diminati,” sebut Nidzom. Nidzom memerkirakan apabila kondisi Balikpapan dan daerah sekitarnya stabil, tidak mengalami kenaikan kasus COVID-19. Maka hingga akhir tahun penjualan akan tetap naik. “(Kalau) Sampai akhir tahun adem-adem saja, saya optimis penjualan 90 unit per bulan, kondisinya tidak ada perubahan,” tutupnya. Meminjam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales roda empat pada Maret 2021 mencapai 84.910 unit. Angka itu naik 72,6 persen dibandingkan Februari. Sementara itu, penjualan retail mobil pada bulan lalu tercatat sebanyak 77.511 unit. Angka ini naik 65,1 persen jika disandingkan dengan kinerja penjualan Februari 2021 yang meraih 46.943 unit. Tak hanya secara bulanan, relaksasi pajak yang digulirkan pemerintah juga berhasil mendorong penjualan mobil secara tahunan. Gaikindo mencatat, wholesales pada Maret 2021 tumbuh 10,5 persen. Sedangkan penjualan retail naik 28,2 persen secara tahunan (yoy). Meski demikian, total kumulatif penjualan mobil pada kuartal pertama tahun ini masih sedikit tertekan dibandingkan tahun lalu. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, wholesales roda empat meraih 187.021 unit, turun 21,1 persen dibandingkan kuartal I/2020. Adapun pada periode yang sama penjualan retail sepanjang Januari–Maret 2021 tercatat sebanyak 178.450 unit. Volume ini merosot 18,7 persen jika dikomparasikan dengan kuartal I/2020 yang membukukan 219.366 unit penjualan. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: