Dampak Banjir Melebar, Warga Muara Beloan Terserang Penyakit 

Dampak Banjir Melebar, Warga Muara Beloan Terserang Penyakit 

Kubar, nomorsatukaltim.com - Bukan sekedar ancaman biasa. Kondisi banjir di Muara Beloan semakin meluas. Ratusan rumah masih terendam. Volume air terus merangkak naik.

Pantauan Nomorsatukaltim.com hingga Kamis (27/5/2021), ketinggian air naik 200 sentimeter dari sebelumnya. Hasil penelusuran di lapangan, dari 12 kampung se-Kecamatan Muara Pahu, Muara Beloan terparahnya banjir. Ratusan rumah yang terendam itu, masih dari 217 kepala keluarga kemarin. Belum ada penambahan dan semoga tidak bertambah atau justru menurun. Dengan kondisi banjir itu, sejumlah warga penghasil ikan terbesar Kubar itu pun merasa resah akan terserang penyakit. “Sudah mulai menyerang warga sakit demam, flu dan pusing kepala. Potensi terserang penyakit akibat kerap perubahan cuaca. Hujan dan panas,” ujar Sekretaris Kampung Muara Beloan Edi Riansyah. Ia pun bersama petinggi kampung telah melayangkan surat resmi kepada salah satu perusahaan yang memang menjadi kampung binaan perusahaan. Isinya yaitu permohonan bantuan sembako terhadap warganya. “Karena warga sangat memerlukan. Jenis permohonan bantuan sembako beras kemasan 25 kg, 1 dos mi instan, dan 1 dos air mineral gelas untuk per kepala keluarga dari jumlah total 217 kepala keluarga. Atau totalnya 217 sak beras kemasan 25 kg, 217 dos mi instan, dan 217 dos air mineral gelas,” rinci Edi, yang menyebut surat telah diterima dan menunggu respon perusahaan. Diketahui, volume air masih merangkak naik. Hingga, Kamis (27/5/2021) kemarin,  ketinggian air dari 1,7 sampai 2,2 meter. Sehari sebelumnya hanya kisaran 1,5 sampai 2 meter. "Data korban banjir agar segera disampaikan ke pemerintah kecamatan. Akan diusulkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar diberikan bantuan sembako," kata Camat Muara Pahu Aspar, disela-sela peninjauan korban banjir di Kampung Muara Beloan, kemarin. Menyertai rombongan, Kapolsek Muara Pahu Iptu Muhammad Syafi'i, dan anggota Koramil Muara Pahu. Aspar membenarkan, jika dari 12 kampung se-Kecamatan Muara Pahu hanya Kampung Muara Beloan yang terparah banjir. Kampung lainnya seperti Gunung Bayan, Jerang Melayu meski dilanda banjir tapi belum begitu parah. Apalagi sejumlah kampung di ibukota kecamatan masih belum teredam air. Melihat langsung kondisi banjir ini, dia berharap harus ada kepedulian dari perusahaan. Terutama yang menjadi wilayah binaan atau ring 1. Seperti PT Teguh Sinar Abadi. Di samping itu, banjir musiman ini diminta kepada warga untuk selalu waspada. Utamakan keselamatan jiwa. Jika sudah tidak memungkinkan, warga bisa membuat rumah panggung atau evakuasi ke bangunan yang jauh lebih tinggi dari banjir. Pascabanjir pun, Camat Muara Pahu agar para tenaga kesehatan menyiapkan diri. Menjadi pengalaman, pascabanjir akan memunculkan penyakit inspeksi saluran atas (ispa), gatal-gatal dan penyakit lainnya. "Kita berdoa saja agar banjir segera surut," harapnya. Sementara itu, Kapolsek Muara Pahu Iptu Muhammad Syafe'i meminta kepada aparat Kampung Muara Beloan agar selalu memantau perkembangan banjir. "Kalau memang nanti banjir terus mengancam jiwa segera laporkan kepada kepolisian dan pemerintah supaya ada upaya pertolongan," harapnya. Kepala Adat Muara Beloan Hermadi kembali bersuara terkait kondisi banjir di kampungnya. "Bertambah banjirnya kapasitas air akibat hujan malam harinya. Karena sumber banjir, selain meluapnya air Sungai Mahakam juga hujan. Akses ke kabupaten tertutup. Karena jalanan sepanjang 9 kilometer tenggelam banjir," kata Hermadi, kepada media ini. (luk/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: