Suku Cadang Alat Berat Sumbang Cukai Terbesar

Suku Cadang Alat Berat Sumbang Cukai Terbesar

Fitrah Krisdiyanto. (Fey/DiswayKaltim)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Penerimaan negara melalui kepabeanan hingga September 2019 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur mencapai Rp 482 miliar. Nilai itu 70 persen dari target Rp 687 miliar.

Dari realisasi hingga triwulan ketiga tahun ini, bea cukai Balikpapan penyumbang terbesar dari enam kantor di wilayah bagian timur. Dimana bea masuk dan keluar menghimpun penerimaan sebesar Rp 407,4 miliar dari target Rp 573,4 miliar.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur, Fitrah Krisdiyanto dalam Media Gathering, Selasa sore (15/10/2019).

“Dari realisasi penerimaan hingga September 2019 tersebut, karena semua kegiatan pengiriman barang baik ekspor maupun impor paling banyak dilakukan di Balikpapan,” terangnya.

Selanjutnya realisasi penerimaan disusul secara berurutan Samarinda Rp 29,383 miliar, Tarakan Rp 18,3 miliar, Sangatta Rp 18,1 miliar, Bontang Rp 1,1 miliar dan terakhir Nunukan Rp 7,6 miliar.

Fitrah mengatakan, target pencapaian penerimaan tersebut naik dari tahun sebelumnya. Dimana pencapaian tahun 2018 sebesar Rp 598 miliar atau tercapai 105 persen. “Optimistis akan tercapai karena realisasi tahun lalu (2018), pencapaian penerimaan negara dari sektor kepabeanan di Kalimantan Bagian Utara bisa tembus 105 persen,” ujarnya.

Sedangkan komoditi yang menyumbang dari sektor kepabeanan di wilayah bagian timur adalah sparepart dari sektor pertambangan batu bara. Seperti alat berat dan industri lainnya. “Kemudian komoditi lainnya disusul oleh sawit dan turunannya, kakao dan mineral lainnya,” tambah Kepala Seksi Pemeriksaan Bidang Kepabeaan dan Cukai, Heru Wahyudi.

Heru meyakini kendati harga batu bara mengalami naik turun akan mempengaruhi penerimaan. Namun usaha lain yang dikembangkan pemerintah yang membutuhkan barang modal dari impor. Seperti pembangunan PLTU, dan lain ikut memberikan andil bagi penerimaan bea cukai.

“Sehingga target dari yang sudah ditentukan optimis tercapai. Karena industri turunannya masih berjalan,” tutup Heru Wahyudi. (fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: