Titah Megawati dalam Kebijakan Kontroversial Presiden Jokowi

Titah Megawati dalam Kebijakan Kontroversial Presiden Jokowi

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya andil di balik pemisahan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dia sempat mengusulkan pembentukan badan riset nasional ke Presiden Joko Widodo di HUT ke-46 PDIP pada 10 Januar 2019. Ia menyarankan ada lembaga khusus yang menyediakan riset untuk basis kebijakan pemerintah. Megawati berkata, tak ada satu pun negara maju yang tidak mengedepankan riset serta ilmu pengetahuan. Ia menyebut PDIP akan memperjuangkan pendirian badan itu bersama Jokowi. “Ini yang sedang kami perjuangkan bersama Pak Jokowi. Tentu saja perjuangan ini akan menemukan jalannya jika PDI Perjuangan menang kembali dan Pak Jokowi pun terpilih kembali sebagai Presiden Republik Indonesia,” kata Megawati dalam peringatan HUT ke-46 PDIP di Jakarta. PDIP kembali menang di Pemilu 2019. Jokowi pun terpilih lagi sebagai presiden. Di pengujung tahun, tepatnya 13 Agustus 2019, usulan Megawati mulai terwujud. DPR mengetok UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Salah satu poin undang-undang tersebut adalah pendirian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Badan tersebut resmi berdiri di tahun yang sama. Menteri Riset dan Teknologi (Kemenristek) Bambang Brodjonegoro ditunjuk untuk merangkap jabatan kepala badan tersebut. Sekitar 1,5 tahun berselang, Jokowi ingin memisahkan BRIN dari Kemenristek. Ia lantas mengusulkan perombakan kementerian ke DPR lewat Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021. Dalam surat itu, Jokowi menyampaikan tugas dan fungsi Kemenristek akan dijalankan BRIN. Dengan begitu, ia mengusulkan Kemenristek dilebur ke dalam Kemendikbud. Hanya butuh waktu 10 hari bagi DPR menyetujui usulan mantan wali kota Solo tersebut. Gagasan Jokowi direstui DPR lewat Sidang Paripurna, Jumat (9/4). Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Arif Wibowo mengatakan, pendirian badan riset nasional bukan ide baru. Menurutnya, hal itu sudah digagas Sukarno sejak menjabat presiden. Ide itu kemudian digaungkan kembali oleh Megawati yang merupakan anak Bung Karno. Pemerintahan Jokowi pun menyambut baik gagasan tersebut. “Kebetulan disuarakan kembali oleh Bu Mega. Secara objektif itu kebutuhan bangsa kita kan. Bangsa yang maju itu melakukan riset sustainable. Riset yang mendasari dari semua pembangunan dan kebijakan,” kata Arif, Rabu (14/4). Dia mengatakan, Megawati mengapresiasi langkah pemerintah memisahkan BRIN dari Kemenristek. Menurutnya, Megawati berpesan agar pemerintah memilih orang yang tepat dalam mengelola BRIN. “Orang-orang yang punya profesionalitas, kapasitas, kapabilitas yang memadai untuk mengembangkan dan menggerakkan BRIN menjadi satu institusi yang penting dan strategis untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya. Namun, Arif mengklaim tak tahu terkait kabar Megawati akan ditunjuk sebagai ketua dewan pengarah BRIN. Ia meminta hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada pemerintah. “Saya enggak tahu kalau itu. Kalau itu, tanya Presiden saja. Memang badan yang dibentuk oleh pemerintah kan,” katanya. (cnn/qn) Sumber: Titah Megawati di Balik Jokowi Pisah Kemenristek dan BRIN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: