Trah Sukarno Sulit Tergantikan dalam Kepemimpinan PDIP

Trah Sukarno Sulit Tergantikan dalam Kepemimpinan PDIP

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menilai PDIP akan sulit menempatkan orang di luar trah Sukarno sebagai ketua umum (ketum). Hal itu tak lepas dari sejarah pendiri partai, Megawati Soekarnoputri, selaku anak kandung Sukarno.

“Siapa pun pengganti Bu Mega, trahnya ada dua. Trah Soekarno dan non-Soekarno. Itu akan jadi menarik jika PDIP bisa menempatkan orang non trah-Soekarno sebagai ketum parpol,” kata Hendri di YouTube MNC Trijaya FM, Sabtu (27/3). “Tapi kalau kita lihat sejarahnya, itu mungkin akan sulit membentuk non trah Soekarno,” sambungnya. Ia juga mengatakan, kader partai pun sulit mencapai jabatan ketum PDIP. Sebab untuk menjadi ketum PDIP, anggota harus berhadapan dengan anak-anak Megawati yang mungkin bakal ditunjuk sebagai pemimpin partai. Hendra mengatakan, ada tiga nama anak Megawati yang mungkin akan menggantikannya duduk di kursi pemimpin partai berlogo banteng merah tersebut. Mereka adalah Rizky Pratama, Prananda Prabowo, dan Puan Maharani. “Kalau dikerucutkan dari tiga nama itu, ya Prananda Prabowo atau Puan Maharani,” katanya. Sementara untuk mencegah terjadinya gesekan di tubuh PDIP, Hendri menyarankan agar Megawati segera menunjuk siapa penggantinya. “Akan sangat baik kalau Bu Mega saat ini yang sedang dalam keadaan sehat, menunjuk siapa penggantinya. Supaya tidak ada gesekan di PDIP,” tuturnya. Diketahui, Megawati kembali dipilih secara aklamasi oleh pengurus DPD dan DPC se-Indonesia sebagai ketum PDIP untuk masa kerja 2019-2024. Megawati sudah sekian kali menjabat sebagai ketum. Sejak PDIP berdiri pada 1999. Pengukuhannya sebagai ketum PDIP selanjutnya dilakukan dalam Kongres ke-V PDIP di Denpasar, Bali, Agustus 2019. (cnn/qn) Sumber: Regenerasi Ketum PDIP Dinilai Sulit Selain Trah Soekarno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: