Ekonomi Global Lesu, Produksi Kayu Turun 50 Persen

Ekonomi Global Lesu, Produksi Kayu Turun 50 Persen

Sejumlah pabrik di Kaltim menurunkan produksinya. Ini dampak dari penurunan permintaan pasar global. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Perekonomian dunia sedang lesu. Akibatnya fatal bagi perusahaan kayu di Kaltim. Permintaan menurun drastis. Khususnya dari negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Jepang. Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Kaltim Novel Chaniago kepada diswaykaltim.com, Minggu (6/10/2019) siang. Terdapat dua akibat dari kelesuan perekonomian global: permintaan dan harga kayu yang sangat rendah. “Dampaknya sudah sangat terasa sekali. Beberapa industri sudah berhenti berproduksi. Sudah dua bulan ini,” jelas Novel. Ada pula perusahaan kayu yang menurunkan kapasitas produksinya. Nyaris 50 persen volumenya dikurangi. Hal ini beriringan dengan penurunan ekspor kayu di Bumi Mulawarman. Tak sedikit pula pabrik yang bersiap-siap menurunkan volume produksinya. Dengan syarat tertentu. Jika dalam dua sampai tiga bulan ke depan permintaan di pasar global tidak berubah. “Ada pabrik yang biasanya berproduksi 9.000 sampai 10.000 per bulan, itu sudah menurunkan produksinya separuh lebih,” bebernya. Apkindo tak dapat mengambil langkah cepat. Dalam jangka pendek. Di pusat, asosiasi tersebut mencoba terobosan baru. Membuka pasar-pasar baru. “Seperti India. Di India masih lebih baik daripada Jepang. Eropa juga masih lebih baik. Tapi volumenya tidak banyak. Coba juga pasar Australia. Itu sekarang yang kita coba,” beber Novel. Apkindo ingin menciptakan pasar kayu yang beragam. Agar pengusaha tidak mengandalkan pasar Jepang dan Amerika Serikat. “Tapi kan hasilnya tidak kelihatan dalam waktu dekat,” sebutnya. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: