Mengikuti Pelayaran Tongkang Batu Bara (7): Risiko dan Biaya Sama-Sama Besar
Terlebih lagi, para pekerja di kapal tunda ini bukanlah pekerja yang bergaji tinggi. Jumardin mengatakan, anak buahnya di kapal itu hanya diupah Rp 2,4 juta per bulan. Serta bonus sekali berlayar sebesar Rp 2 juta tadi yang akan dibagi 10 orang pekerja di dalam satu kapal.
"Kami ini masih terbilang tinggi di banding kapal-kapal lain. Ada yang hanya digaji Rp 1,8 juta sebulan. Bahkan ada yang cuma Rp 300 ribu," jelasnya.
Apalagi biaya itu akan menjadi lebih mahal jika terjadi sesuatu. Jika misalnya tongkang menabrak atau sekadar menyenggol perahu warga yang ditambatkan di pinggir sungai. Atau keramba pembudidaya ikan di pinggir sungai. Ini biasa terjadi ketika cuaca sedang buruk-buruknya. Yang menyebabkan tongkang yang ditarik sulit terkontrol.
Biaya ini bisa sampai ratusan juta rupiah. Tergantung tingkat kerusakan. Apalagi kalau insiden menabrak permukiman warga. "Pernah ada tongkang yang terdampar di rumah yang pinggir sungai. Diminta ganti rugi Rp 1 miliar. Tapi akhirnya cuma mampu dibayar Rp 300 juta," pungkas Jumardin. (habis/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: