PPU Ajukan Utang ke SMI

PPU Ajukan Utang ke SMI

PPU, nomorsatukaltim.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjajaki pinjaman kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk mendukung pembangunan di wilayah itu.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Mulyadi mengatakan, komunikasi pemerintah dengan PT SMI telah dibangun sejak akhir tahun lalu. Utang kepada BUMN itu dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerahnya untuk maju, modern dan religius. Meski begitu, Mulyadi mengaku belum mengetahui proyek apa saja yang butuh pendanaan. "Itu sedang dibicarakan secara mendalam di Bappelitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan) dan BK (Badan Keuangan) untuk mengusulkan keperluan anggaranya ke Menteri Keuangan melalui PT SMI itu," jelas Mulyadi, Senin (8/3/2021). Utang kepada SMI dibuka lantaran perusahaan plat merah itu sedang membuka keran untuk membantu daerah se-Indonesia yang sedang tersungkur karena pandemi. Lagi pula, ini juga bukan kerja sama yang pertama. Penyusunan anggaran kebutuhan untuk utang itu, lanjutnya, melihat dari defisit anggaran. Yang juga dalam perhitungan. Masih refocusing. Itu yang lagi dihitung-hitung nominalnya. Namun ada perkiraan. Pinjaman yang bakal diajukan itu berkisar antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Dengan bunga pinjaman sekira 5 persen. "Tapi kalau lihat dari daerah lain, yang pinjamannya disetujui oleh PT SMI paling top hanya Rp 500 miliar. Jadi kemungkinan segitu juga, Rp 500 miliar," sebutnya. Salah satu proyek yang butuh pendanaan ialah pembangunan Anjungan Penajam. Yang diperkirakan membutuhkan duit sekira Rp 150 miliar. "Karena perbaikan wajah PPU. Poinnya untuk memajukan daerah. Jadi bisa saja," kata Mulyadi. Selain itu, ada peningkatan jalan. Dan fasilitas lainnya. Mulyadi menyebutkan secara keseluruhannya ada 17 titik besar pembangunan fisik di PPU. Itu yang bakal diajukan. Keran pinjaman yang dibuka oleh PT SMI ini peruntukannya memang hanya untuk pembangunan fisik. Jadi tidak diperkenankan digunakan untuk program kegiatan. "Berupa item kegiatan, bukan uang gelondongan," ucapnya. Mulyadi optimis pinjaman itu bisa diperoleh. Meski belum tahu besarannya berapa. Tapi yang jelas, persyaratan pengajuan kali ini dipermudah. Tak seperti sebelumnya. Setidaknya, pinjaman masih bisa didapatkan sekira Rp 150 miliar. Paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disediakan tanpa bunga itu. "Yang mau kasih uang mereka, kita belum tahu dikasihnya berapa. Yang jelas usulan kita kemungkinan sampai Rp 500 miliar," ujar Mulyadi. Sebelumnya, Pemkab PPU berutang sekira Rp 348 miliar pada 2017 lalu. Untuk membangun beberapa proyek. Proyeknya sudah rampung. Jangka waktu pelunasannya delapan tahun. Sampai 2025. Kini cicilannya tersisa Rp 337 miliar. Kala itu bunganya sekira 8 persen. "Keringanan juga sedang kita komunikasikan. Karena kondisi seperti ini dialami seluruh daerah, jadi semua mengajukan," tuntas Mulyadi. (rsy/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: