Tercebur, Basir Pantang Mundur
Ahmad Basir, salah satu bakal calon walikota Balikpapan, yang berlatar pengusaha. (Diswaykaltim)
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Maju di Pilkada Balikpapan 2020, bukan lagi wacana bagi Ahmad Basir. Segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang. Menuju pertarungan politik lima tahunan itu.
Sosialisasi, bergerak dari lingkungan RT ke RT hingga pemasangan spanduk. Semua telah dilakukan. Tentu, untuk mendongkrak popularitas. Juga elektabilitas.
Survei internal sudah dilakukan. Dua kali. Pertama, pada Juli lalu. Selanjutnya, Basir dan tim akan kembali menggelar survei ihwal popularitasnya pasa akhir November 2019, nanti.
Dari informasi yang diterima Diswaykaltim.com, lembaga survei yang digunakan. Yakni, Pusdeham. Satu dari delapan lembaga survei yang terakreditasi DPP Partai Nasdem.
Namun, tantangannya berat. Partainya, NasDem, tak cukup kursi. Hanya 3 kursi di DPRD Balikpapan. Bararti harus koalisi. Itupun Basir belum dapat garansi dari NasDem. Sama sekali belum dapat kepastian perahu.
Namun, Basir teguh. Apapun yang terjadi, ia tetap maju. Gerakannya selama ini sebagai persiapan di Pilkada sangat serius. Semua itu sepengetahuan Rizal Effendi, Ketua DPD Partai NasDem Balikpapan.
"Saya berangkat dari awal, sudah sepengetahuan ketua partai dan izin ketua partai," kata Basir, ketika menceritakan awal mula terjun di Pilkada Balikpapan.
Seperti adagium: sekali layar terkembang. Pantang surut ke belakang. "Jadi, tidak ada istilah mundur," tegasnya.
Berkali-kali, Basir menegaskan pantang mundur. Meski saat ini muncul sosok selain dirinya. Yang juga memiliki kedekatan dengan Partai NasDem. Yaitu Yohana Palupi Arita, istri Ketua DPD Partai NasDem Balikpapan. Rizal Effendi.
Meski bukan kader partai, namun Arita dinilai bisa mempengaruhi sikap NasDem Balikpapan.
Bagi Basir, munculnya Arita dalam bursa Pilkada Balikpapan bukan masalah. Ia tetap percaya diri mendapat dukungan dari partainya.
Disinggung sikap Rizal yang kemungkinan condong ke Arita, bendahara DPD Partai NasDem Balikpapan itu menanggapi, begini: “Saya yakin, ketua, Pak Rizal punya cara sendiri. Dan semua kondisi masih dinamis," katanya.
Basir bisa saja bermanuver. Terus bergerak menuju Pilkada Balikpapan. Bahkan, meski tanpa dukungan NasDem. Artinya, lompat ke partai lain.
Terlebih, ongkos politik, telah disiapkan. Berbilang angka menggiurkan, sudah di tangan. Ketika media ini menyebut sebuah angka, ia tertawa.
Basir juga mengklaim. Bukan saja amunisi finansial yang siap. Tapi visi misi, dan program. Juga, kerap melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Bahkan, lebih dari sekadar komunikasi.
Sudah mengarah deal-dealan pindah perahu? Ditelisik soal itu, lagi-lagi ia tertawa. "Nanti lah kita lihat situasi ke depan. Kan semua masih dinamis," ungkapnya.
Bagaimana lobi politik dengan DPP NasDem? Saat disebut sebuah nama punggawa. Dari pengurus pusat NasDem, Basir melempar senyum.
"Kita punya etika politik. Secara struktural, pak Rizal ketua. Tak boleh kita melangkahi. Kalau politik tanpa etika, wah bahaya," ujarnya. Tetapi, dimana pun berlabuh. Ia tetap maju untuk Pilkada. Tapi ia mengaku. Mencintai NasDem. Basir pun yakin dirinya bakal diusung dari partai itu.
Apalagi, ia menganggap Rizal sebagai gurunya. "Pak Rizal itu guru saya. Tidak mungkin guru meninggalkan muridnya," seloroh Basir.
Selama ini, Ahmad Basir, Arita dan NasDem menjadi sorotan elit politik. Ahmad Basir dan Arita, sama-sama mendaftar ke PDI Perjuangan. Sebagai bacalon kepala daerah Balikpapan.
Menurut Basir, bisa saja hal itu dilakukan sebagai cek ombak dari ketua.
"Tapi, strategi ini bisa jadi bumerang bagi NasDem sendiri," ingat Basir.
Ke depan, seperti apa sikap Partai Nasdem Balikpapan. Memilih Basir, sang bendahara partai. Atau Arita, istri tercinta dari ketua partai tersebut. Waktu, bakal menjawabnya. (sah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: