Peringati HPN, AJKT Kutim Adakan Webinar
Kutim, nomorsatukaltim.com – Hari Pers Nasional (HPN) jatuh tiap 9 Februari. Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT) turut memperingatinya. Menggelar webinar bersama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kutai Timur (Kutim) jadi salah satu agenda.
Melalui aplikasi pertemuan, AJKT mengusung tema Bangkit dari Pandemi, Peran Jurnalis Pulihkan Ekonomi Kutim. Dapat disimpulkan dari webinar tersebut menegaskan peran pers sebagai jembatan informasi antara masyarakat dengan pemerintah. Tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya dihadirkan dalam kegiatan itu. Kepala Diskominfo Kutim Suprihanto, Jurnalis TVRI dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, Gunawan. Serta pakar jurnalistik, Qadlie Fachruddin hadir memberikan pandangan. Acara tersebut berlangsung di kantor Diskominfo Kutim, Selasa (9/2) pagi. Peserta yang hadir dari berbagai kalangan. Seperti mahasiswa, pelaku UMKM, hingga pihak kepolisian dan anggota DPRD Kutim. Pembahasan menarik terjadi ketika membahas peran para jurnalis. Keharusan menjadi jembatan bagi masyarakat dengan pemerintah terkait informasi di masa pandemi COVID-19 dianggap penting. Beruntungnya, pers di Kutim sejauh ini sudah bekerja sama dengan satuan gugus tugas COVID-19. Terutama terkait tindakan yang perlu dilakukan di masa pandemi. Serta melaporkan fakta yang sedang terjadi dan menyampaikan semuanya pada masyarakat maupun pemerintah. “Bagaimana jurnalis di Kutim bisa menceritakan semangat untuk sembuh dari COVID-19 kepada masyarakat. Begitu juga terkait dengan dampak yang dialami masyarakat,” ucap Suprihanto, membuka bahasan. Apresiasi itu disambut baik oleh narasumber kedua, Gunawan. Jurnalis diwajibkan untuk memberikan informasi yang akurat dalam situasi saat ini. Tentunya untuk menghindari dan meredam berita hoax yang beredar secara liar. “Insan pers yang bekerja pada perusahaan media massa harus jadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah,” kata Gunawan. Pria yang akrab disapa Gun coba memperjelas, jika jurnalis wajib memantau protokol kesehatan di masyarakat. Sekaligus mendorong edukasi pendisiplinan protokol kesehatan COVID-19 agar pandemi segera berlalu, dan ekonomi bisa bangkit. “Kami tak absen memantau di lapangan, di tempat-tempat umum. Kemudian kami berupaya mengulas dalam berita bagaimana kondisi masyarakat kita dalam masa pandemi ini. Agar bisa jadi masukan bagi pengambil kebijakan,” ungkapnya. Narasumber ketiga, Pakar Jurnalistik AJKT Qadlie Fachruddin menilai, pers juga harus memberi dukungan atas kebijakan pemerintah. Terutama terkait pemulihan ekonomi di masa pandemi. “Pers berperan memberi dukungan kebijakan terhadap pemerintah dalam pemulihan ekonomi, penyebaran vaksinasi, dan membantu menegakkan tindakan 5M,” papar Qadlie. “Kita juga tidak melupakan independen si jurnalis, agar harapannya bisa terus konsisten menjadi konten yang diperlukan pengambil kebijakan,” urainya. (bct/boy)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: