Soal Penanganan COVID-19 Balikpapan, Satgas Harus Berlakukan PSBB

Soal Penanganan COVID-19 Balikpapan, Satgas Harus Berlakukan PSBB

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Akademisi Universitas Balikpapan (Uniba) Didik Hadiyatno punya tanggapan soal penanganan COVID-19. Ia mengusulkan agar satgas lebih agresif. Dengan menerapkan kebijakan PSBB seperti beberapa daerah di Pulau Jawa.

Sebab, kebijakan yang sudah berjalan belum efektif menurunkan angka positif. Namun dampaknya sudah sangat terasa. Khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah dan pelaku UMKM. "Saya setuju kalau Pak Rizal melakukan PSBB. Sekarang itu tinggal strategi kota masing-masing untuk menangani COVID-19," ujarnya, ketika dihubungi, kemarin. Menurutnya ada perbedaan perspektif di masyarakat. Baik saat pemerintah menerapkan kebijakan PPKM. Maupun instruksi dadakan Gubernur Kaltim Isran Noor soal semedi di akhir pekan. Masyarakat di tiap daerah merespons dengan cara berbeda. Bahkan muncul ketakutan yang berakibat timbulnya gejala panic buying di akhir pekan lalu. Menurut Didik, dampaknya malah bisa jadi memunculkan spekulan-spekulan yang memanfaatkan situasi di setiap akhir pekan. "Ada hal-hal yang tidak bisa dihindari misalnya acara pernikahan, hajatan. Dilarang kan enggak bisa karena kapan berakhirnya pandemi? Masyarakat butuh kepastian," ucapnya. Dengan kondisi seperti itu, katanya, hanya tersisa sedikit langkah efektif. Yakni, pertama terus menyosialisasikan gaya hidup baru dengan menerapkan 5M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Pilihan kedua yakni upaya agresif lockdown dengan pola PSBB. Namun ditunjang dengan JPS. Ia mewanti-wanti resesi sebagai dampak pandemi berkepanjangan. "Masyarakat harus terbiasa dengan kehidupan baru. Sehingga setelah PSBB, pandemi sudah teratasi, pemerintah lebih mudah meningkatkan kembali perekonomian," katanya. (ryn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: