Pembangunan 2 Sekolah Ditangguhkan, Pemkot Balikpapan Pilih Tambah Ruang Kelas

Pembangunan 2 Sekolah Ditangguhkan, Pemkot Balikpapan Pilih Tambah Ruang Kelas

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Disdikbud Balikpapan berencana membangun dua sekolah tahun ini. Yakni satu SD di Balikpapan Utara dan satu SMP di Balikpapan Barat. Namun rencana itu ambyar. Lantaran kondisi kas daerah yang belum memungkinkan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhaimin menyebut, kedua sekolah tersebut sudah memiliki Detail Enginering Design (DED). "Kita prioritaskan (anggaran) untuk penanganan covid dulu. Walaupun dua sekolah yang kita sebut sudah ada DED-nya ditangguhkan," katanya, baru-baru ini. Karena pemkot dalam posisi berhemat, maka tahun ini, pihaknya lebih fokus menambah ruang kegiatan belajar (RKB). Ketimbang membangun sekolah baru. "Karena memang anggaran terbatas terpaksa kita tunda dulu," ucapnya. Upaya itu harus tetap dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan ruang belajar. Sebagai solusi masalah klasik soal, penerimaan anak didik baru. "Kita bersyukur juga dengan proses belajar mengajar saat ini masih daring. Sehingga kekurangan fasilitas pendidikan tidak berpengaruh signifikan," ungkapnya. Komisi IV DPRD Balikpapan yang diwakili Iwan Wahyudi menyebut, rencana pembangunan sekolah bukan dibatalkan, tapi ditunda. "Karena kondisi keuangan kita yang tidak bisa mengdukung itu. Mudah-mudahan ini bisa dianggarakan di tahun 2022," ujarnya, saat ditemui, kemarin. Sementara, untuk pelaksanaan penerimaan siswa-siswi tahun ajaran 2021, sudah dibahas di DPRD. "Sementara untuk SMP, kita akan mendorong SMP Terpadu yang (lokasinya) di samping SMK 6. Nanti kita akan dorong untuk bisa dimanfaatkan di tahun ini," urainya. Ia menyebut persoalan klasik penerimaan peserta didik di tahun ajaran baru sudah dipetakan. Misalnya di daerah utara Balikpapan. Sekolah paling padat itu ada di SMP 3, SMP 6, SMP 11, SMP 15 dan SMP 17. "Nah tahun ini ada tambahan satu SMP di kilometer 7 (SMP Terpadu). Sehingga persoalan klasik penerimaan siswa-siswi bisa dikurangi tahun ini," katanya. Selain itu, Iwan berharap persoalan penerimaan peserta didik juga bisa dientaskan melalui janji kampanye 9 program visi misi calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan 2021-2024. Khususnya di sektor kesehatan dan pendidikan. "Terkait subsidi, itu kan bisa menjadi opsi juga nanti. Jika nanti kalau kita melihat program dari visi misi calon wali kota dan wakil wali kota Balikpapan Rahmad-Thohari, akan memberikan subsidi bagi putera-puteri kita yang tidak masuk di sekolah negeri. Swasta akan disubsidi. Nah, itu bisa jalan keluar," urainya. Hal ini diharapkan para orang tua tidak terbebani jika anaknya ternyata tidak bisa lulus dan diterima di sekolah negeri. Dan para orang tua juga akhirnya bisa menerima anaknya masuk di sekolah swasta. "Karena persoalan mereka masuk di sekolah swasta itu adalah biaya. Apakah itu bisa berjalan di tahun depan, nanti kita lihat," imbuhnya. (ryn/eny)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: