Pengusaha Curhat Dampak Kabut Asap, Karyawan Sakit hingga Hentikan Operasional Perusahaan

Pengusaha Curhat Dampak Kabut Asap, Karyawan Sakit hingga Hentikan Operasional Perusahaan

Yaser Arafat. (Dok)

Balikpapan, DiswayKaltim.com — Bencana kabut asap yang meliputi wilayah Kalimantan mulai dikeluhkan para pengusaha.

Tidak hanya melumpuhkan sebagian aktivitas bisnis. Kabut asap juga menggerus pendapatan mereka.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, banyak pengusaha curhat tak bisa melakukan perjalanan bisnis karena tak ada penerbangan.

“Banyak rekan-rekan yang berangkat dari Pontianak tertahan di sana. Sehingga mereka harus ke Jakarta atau ke Balikpapan, dan tidak bisa melanjutkan perjalanan,” kata Yaser Arafat, Senin (23/9/2019).

Memang dalam dua pekan terakhir. Banyak penerbangan menuju Kalimantan yang mengalami pembatalan atau pengalihan.

Tak sedikit penumpang yang menunggu di bandara berhari-hari. Demi bisa terbang. Tetapi, akhirnya menyerah setelah tidak ada kepastian pemberangkatan.

“Ada yang sampai tiga hari tertunda di Pontianak. Mau pergi batal. Ketidakpastian ini sangat merugikan. Kondisi tersebut berdampak cukup signifikan terhadap dunia usaha,” ucapnya.

Sejumlah pengusaha, kata Yaser, juga  menghentikan operasional. “Akibatnya menggerus pendapatan usaha.” tambahnya.

Penghentian operasional tak terelakkan lantaran kabut asap berdampak pada kesehatan karyawan. Mengingat kasus ISPA di Kalbar dan Kalteng meningkat tajam. Dampaknya, banyak karyawan yang harus izin kerja. Izinnya sejumlah karyawan juga turut mengganggu aktivitas dinas.

“Dari curhatan pengusaha sudah ada beberapa pekerjanya yang tidak masuk karena sakit. Dari sini tentu kinerja perusahaan bakal menurun,” imbuhnya.

Di sisi lain, kondisi udara yang tak sehat membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal itu menyebabkan turunnya transaksi.

“Daya beli ikut anjlok lantaran banyak yang  memilih berdiam di rumah. Bahkan masyarakat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah sudah mulai meninggalkan rumah untuk sementara,” cerita Yaser Arafat.

Dengan kondisi tersebut, ia berharap pemerintah serius menangani persoalan kabut asap, sehingga tidak berdampak panjang pada aktivitas ekonomi. (k/fey/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: