Bunuh Istri, Tikam Mertua, Kabur ke Berau

Bunuh Istri, Tikam Mertua, Kabur ke Berau

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pria berinisial AU (24) diringkus Unit Jatanras Polres Berau, dan Polsek Pulau Derawan di Kecamatan Pulau Derawan, Rabu (20/1). Yang merupakan buronan pembunuh istri dan menikam mertuanya.

Kasatreskrim Polres Berau AKP Ferry Putra Samodra melalui Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Siswanto membenarkan, AU merupakan buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Bone, Sulawesi Selatan, sejak 7 Desember 2020. AU menjadi buronan, lantaran melakukan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. “AU melarikan diri setelah melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri dengan menusuknya menggunakan badik,” ungkap Siswanto, Rabu (20/1). Ia menyebut, kejadian bermula pada 20 November 2020 sekira pukul 02.00 Wita. Kasus berawal dari AU (24) yang cemburu dengan istrinya, Bunga (bukan nama sebenarnya) yang berusia 14 tahun. Bunga disebut berselingkuh dan itu membuat tersangka marah. Pelaku kemudian menusuk Bunga menggunakan badik. Siswanto menuturkan, ada 8 tusukan di tubuh korban. Bunga langsung tewas di tempat. Saat itu, ayah mertua pelaku yang juga ayah korban tiba dan sempat ditikam juga oleh AU. Beruntung, sang ayah selamat. Kejadian tersebut terjadi di Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan “Usai membunuh, AU langsung melarikan diri ke Sulawesi Tenggara (Sultra). Dari Sultra, AU naik kapal yang mengangkut sembako menuju pelabuhan di Samarinda,” ungkapnya. Kepolisian menanyakan kepada pihak keluarga pelaku, apakah memiliki kerabat di Kalimantan. “Keluarga pelaku bilang mereka punya keluarga di Berau, tepatnya di Tanjung Batu,” jelasnya. Polres Bone pun langsung berkoordinasi dengan Polres Berau untuk melakukan penangkapan kepada pelaku, dengan bertukar informasi mengenai pelaku. “Pelaku akhirnya berhasil kami tangkap Rabu (20/1) sekira pukul 00.30 Wita di rumah keluarga pelaku di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan,” ungkapnya. Siswanto membeberkan, pelaku ternyata telah berada di Berau sejak 3 Januari 2021 lalu dan sempat bekerja sebagai pencari kayu untuk membuat bagan. “Pelaku ternyata sudah ada di Berau sejak 16 hari yang lalu. Sedangkan informasi yang kami dapat 5 hari yang lalu,” ujarnya. Pelaku juga diketahui pernah ditahan sebelumnya dengan kasus pembunuhan di Bone pada tahun 2017 dan divonis 7 tahun penjara. “Namun hanya menjalani 3 tahun karena mendapat asimilasi akibat pandemik COVID-19 pada 2020 lalu,” ungkapnya. Atas perbuatannya, pelaku terancam pasal 76c Jo pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Jo pasal 44 ayat (3) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. “Untuk hukuman penjaranya tergantung sidang di pengadilan Bone,” pungkasnya. Saat ini, pelaku telah diserahkan ke Satreskrim Polres Bone dan sudah dibawa ke Bone untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. */fst/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: