Parah, 4 kecamatan dan 4 Desa Dihantui Jalan Rusak

Parah, 4 kecamatan dan 4 Desa Dihantui Jalan Rusak

Kukar, nomorsatukaltim.com – Jalanan di Kukar memprihatinkan. Rusak. Parah. Empat kecamatan, empat desa jadi korban. Hanya kurun sebulan.

Senin (18/1/2021) lalu, Camat Kenohan Lukman Budiono bercerita. Kondisi jalan di Dusun Pendamaran, Desa Tuana Tuha, Kenohan rusak parah. Jalur utama penghubung tiga kecamatan itu terputus. Tiga Kecamatan itu antara lain: Kota Bangun, Kenohan dan Kembang Janggut. Jalur itu merupakan akses satu-satunya kendaraan melintas. Saat cuaca panas terik, sekitar sepanjang dua kilometer kondisinya rusak. Lukman menyebut dulunya jalur tersebut berlapiskan aspal. Tapi aspal jenis curah. Ditambah kondisi tanah yang labil. Sehingga struktur aspal tidak bisa bertahan lama. “Aspalnya jadi bolong-bolong kecil akhirnya makin gede (besar), jadi tanah lumpur,” terang Lukman. Tak cuma karena faktor alam. Usut punya usut, jalur ini turut dilalui kendaraan alat berat dan truk milik perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut. Semakin mempercepat kerusakan. Karena kondisi jalur yang rusak dan berlumpur, tidak jarang ada saja insiden kecil. Mulai penumpang terjatuh ataupun pengendara yang hilang kendali. Agar tidak tergelincir, pengguna harus pelan-pelan. Kadang pula antrean memanjang. Pengendara saling bergantian melintas jalan. Komunikasi pun sudah dilakukan. Dari kecamatan kepada pemerintahan kabupaten. Harapannya agar dinas terkait utamanya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar turun ke lapangan. Mengecek langsung kondisi jalan. Untuk saat ini Pemerintah Kecamatan Kenohan sudah mulai merangkul dunia usaha. Khususnya perusahaan yang beroperasi di sekita sana. Bantuan sudah dikantongi. Seperti pengadaan material batu kerikil. Tinggal alat berat untuk menghamparkan jalur yang berlumpur. Hanya untuk mendatangkan alat berat butuh bantuan (dinas) PU,” pungkas Lukman. Itu baru satu titik. Ada lagi di Loa Kulu. Tepatnya di tiga desa. Desa Sungai Payang, Desa Jembayan Dalam dan Desa Long Anai. Kondisinya hampir sama. Jalan itu merupakan akses utama warga melintas. Warga muak. Mereka mendatangi Komisi I DPRD Kukar.  Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi menemui. "Maka kami tindaklanjuti rapat, bersama DPRD Provinsi, pemkab, Dinas PU, Bappeda," ujarnya. Baca juga:  Parah Rusaknya, Jalan yang Menghubungan 3 Kecamatan Tidak Bisa Dilintasi Ada dua poin dari pertemuan itu. Untuk jangka pendek, penanganan cepat bagi pengguna jalan. Khususnya masyarakat tiga desa tadi. Jangka panjangnya, jelas alokasi anggaran. Meskipun diketahui merupakan statusnya jalan kabupaten. Tapi melihat kondisi anggaran Kukar yang minim, tentu dibutuhkan bantuan provinsi. Bahkan permasalahan ini turut ditanggapi DPRD Kaltim. Dan kemungkinan akan segera dibahas di Komisi III DPRD Kaltim. Selain itu, yang paling memungkinkan yakni menggandeng dunia usaha. Memanfaatkan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR). Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bappeda Kukar Wiyono menjelaskan bakal ada rapat lanjutan. Kali ini mengundang perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Loa Kulu. Tepatnya di Kantor Kecamatan Loa Kulu. "Disamping nanti mempersiapkan di APBD perubahan atau tahun berikutnya," ujar Wiyono. Namun untuk saat ini pihaknya ingin lakukan kolaborasi. Antara Pemkab Kukar dan dunia usaha. Bagi tugas. Titik-titik mana saja yang harus diprioritaskan. Agar segera bisa dinikmati masyarakat. Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar Sunggono menjelaskan jika jalan-jalan yang rusak di beberapa titik tersebut tidak dilakukan. Namun bukan karena pemerintah tidak ada anggaran. Bisa saja dikarenakan belum masuk dalam daftar perencanaan. Atau kemungkinan terburuk, segmen jalan rusak tersebut tidak diusulkan. Karena untuk pembangunan infrastruktur di daerah, memang sudah ada segmen yang ditetapkan selama lima tahun itu. "Kan ada prioritas di lima tahun ada renstra yang ditetapkan, ada segmen jalan (rusak) yang mungkin tidak masuk dalam renstra itu," ungkap Sunggono. Ditambah lagi pemkab tidak lepas tangan. Pemkab mulai menggandeng perusahaan sekitar untuk mengeluarkan CSR mereka. (mrf/boy)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: