Januari-Februari Puncak La Nina

Januari-Februari Puncak La Nina

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, memprediksi Januari hingga Februari ini merupakan puncak dari fenomena iklim La Nina. Yang mana akan terjadi intensitas hujan lebih tinggi 20 hingga 40 persen dari biasanya.

Kepala BMKG Berau Tekad Sumardi mengatakan, anomali iklim La Nina terpantau masih berlangsung di Samudera Pasifik dengan intensitas moderat. “Fenomena ini akan berdampak pada peningkatan curah hujan lebih tinggi dari biasanya. masyarakat harus waspada dan siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi pada Januari dan Februari,” ungkapnya, Minggu (17/1). Selain hidrometeorologi, puncak La Nina juga dapat menyebabkan beberapa bencana alam. Baik itu banjir akibat intensitas hujan yang tinggi, juga dapat membuat terjadinya tanah longsor. Berdasarkan prediksi BMKG kata Tekad, sebagian besar wilayah Kabupaten Berau akan diguyur hujan mulai sore hingga malam hari. “Ini diprediksi akan terjadi Januari hingga Februari mendatang. Kondisi ini juga dapat memengaruhi aktivitas penerbangan udara,” terangnya. Apalagi dampak La Nina saat ini sudah terlihat dari sejumlah wilayah yang mulai mengalami banjir. Seperti misalnya Kecamatan Segah yang mulai terendam banjir, akibat curah hujan yang tinggi di bagian hulu sungai, dan meluap ke permukiman masyarakat setempat. “Karena durasi hujan yang lebih lama disertai petir dan angin kencang, hingga gelombang tinggi di laut itu bisa membuat banjir, apalagi geografisnya dataran rendah. Bagi masyarakat bermukim di daerah pegunungan, atau bukit juga harus mewaspadai tanah longsor,” tuturnya. Berdasarkan data BMKG saat ini, untuk gelombang di perairan Berau masih di kisaran antara 0 hingga 0,5 meter. Namun, tinggi tersebut masih bisa bertambah, jika ada perubahan cuaca di laut. Sebab, kondisi cuaca di perairan laut dapat setiap saat berubah-ubah. “Karena setiap akan terjadi hujan disertai pertumbuhan awan kumulonimbus (CB) yang mengakibatkan angin kencang, dan gelombang tinggi,” jelasnya. Dirinya memperingatkan kepada masyarakat di Kabupaten Berau dapat berhati-hati dalam beraktivitas. Sebab, dampak La Nina tidak hanya dirasakan di darat saja, masyarakat yang beraktivitas di laut seperti nelayan, maupun pelayaran juga harus berhati-hati dengan perubahan cuaca. “Waspada, jika terlalu berisiko, lebih baik jangan melaut maupun transportasi laut lainnya akibat cuaca buruk,” ungkapnya. Tetapi kata dia, La Nina diprediksi akan melemah pada Maret mendatang. “Jadi Maret masih ada, tapi dampaknya sudah melemah hingga April,” pungkasnya. */ZZA/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: