PT IPB Simulasi Kecelakaan Kerja

PT IPB Simulasi Kecelakaan Kerja

TANJUNG REDEB, DISWAY - Memperingati bulan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), PT Indo Pusaka Berau (IPB) melakukan simulasi tanggap darurat bencana, Jumat (15/1).

Manajer Administrasi IPB, Heroe Abimanyu Oetomo mengatakan, kegiatan tanggap darurat mensimulasikan terjadinya kebakaran di PT IPB. Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). “Kegiatan itu untuk mempraktikkan atau menyiagakan tim tanggap darurat. Jika kejadian yang sebenarnya terjadi di area PLTU,” terangnya. Dikatakan, agenda itu rutin dilaksanakan di bulan K3. Yakni setiap Januari. Pada tahun lalu katanya, juga melakukan kegiatan sama. Tujuannhya, memastikan tim tanggap darurat PT IPB selalu siap dalam melakukan penanganan bencana, termasuk kebakaran. Makanya dilakukan simulasi. “Jika terjadi, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya. Dalam simulasi itu, dipraktikkan bagaimana cara memadamkan api di sekitar areal PLTU. Sekaligus melakukan evakuasi karyawan yang terluka akibat kebakaran. Dalam hal ini, semua tim melakukan dengan cepat dan tepat. Diupayakan tidak terjadi kesalahan. Baik dalam melakukan pemadaman maupun menyelamatkan karyawan yang terluka. “Di sini juga kami melibatkan satu unit ambulans untuk membawa karyawan yang terluka. Juga karyawan melakukan simulasi menuju areal berkumpul untuk menyelamatkan diri,” terangnya. Disinggung apakah pernah terjadi kecelakaan kerja, Heroe mengaku belum pernah terjadi. Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi. Kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di lingkungan kerja PT IPB. “Semaksimal mungkin dicegah. Selain mencegah, juga mempersiapkan penanganan insiden. Dengan cara melakukan simulasi-simulasi kecelakaan kerja,” tuturnya. Sementara Supervisor Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT IPB, Abdul Rahman menambahkan, simulasi berjalan lancar. Meski ada beberapa kekurangan yang akan jadi bahan evaluasi ke depan. “Makanya rutin dilakukan setiap tahun," katanya. Selain simulasi kebakaran, pihaknya juga akan melakukan simulasi kecelakaan kerja lainnya. Yakni menangani karyawan terluka. “Skemanya sama. Namun cara yang berbeda, menyesuaikan kecelakaan kerjanya,” pungkasnya. (ZZA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: