Pemkab PPU Bentuk Pokja KIPI

Pemkab PPU Bentuk Pokja KIPI

PPU, nomorsatukaltim.com – Jadwal vaksinsi COVID-19 di Penajam Paser Utara (PPU) direncanakan Februari mendatang. Karena itu, Pemkab PPU tengah mematangkan persiapan. Termasuk membentuk Pokja KIPI.

Namun begitu ada satu lagi kesiapan yang dilakukan. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU, Jansje Grace Makisurat mengatakan pasca vaksinasi tentu terjadi berbagai gejala. Seperti salah satunya terasa nyeri di tempat suntikan. Bisa juga demam dan masih banyak gejala-gejala lain. "Hal itu sesuai dengan kemampuan tubuh seseorang pada saat menerima vaksinasi," ujar dia (14/1/ 2021).

Maka dari itu, satgas COVID-19 PPU membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Tugasnya nanti bertanggung jawab melakukan evaluasi setiap adanya laporan. Lalu pokja membuat analisis dan rekomendasi tindaklanjut. Berkoordinasi dengan lembaga terkait di Provinsi Kaltim dan melaporkan kegiatan kepada kepala daerah.

“Pokja tersebut diharapkan dapat berkerja dengan optimal dengan tetap mempedomani keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor K 0202/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka penanggulangan Pandemic COVID-19,” jelas Grace.

Terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab, Sodikin mengingatkan soal informasi-informasi yang kurang tepat. Terkait vaksinasi ini. Itu tak jarang memengaruhi pendapat masyarakat. Menurutnya, animo masyarakat dalam menyikapi pelaksanaan imunisasi beragam. Terjadi banyak pro dan kontra.

"Jangan sampai bila terjadi KIPI, kita tidak merespons, kita juga khawatir ada kelompok-kelompok tertentu yang memanfaatkan kondisi itu. Maka itu Pokja KIPI yang punya peran," ujarnya.

KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan. Biasanya terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin. Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium. (rsy/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: