Tindak Tegas

Tindak Tegas

TANJUNG REDEB, DISWAY – Lonjakan pasien terkonfirmasi COVID-19 belakangan ini, menjadi kekhawatiran. Pasalnya, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, dinilai belum membuahkan hasil yang maksimal. Terutama pencegahan.

“Tak usah lagi ada imbauan. Imbauan itu sekarang tak berguna. Tindak tegas pelanggar protokol kesehatan,” tegas Ketua Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong, Minggu (27/12). Dikatakannya, imbauan oleh pemerintah sekarang, terlalu dianggap remeh oleh masyarkat. Sehingga, tindakan tegas sangat diperlukan, untuk memberikan efek jera. “Kalau ada kerumunan langsung bubarkan. Tidak usah lagi diingatkan soal jaga jarak ataupun penggunaan masker. Kan imbauan soal Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 52 tahun 2020 itu sudah cukup lama disosialisasikan,” katanya. Lanjut Feri, tak hanya masyarakat yang harus ditindak tegas. Namun, pemilik usaha juga harus mendapat sanksi jika ditemukan pelanggaran terhadap Perbup tersebut. “Masyarakat ini sepertinya tidak kasihan dengan pemerintah. Ketika, pemerintah gagal mengatasi ini pasti akan menyalahkan pemerintah. giliran diminta patuhi aturan, semuanya ogah-ogahan,” ungkapnya. Ditegaskannya, tak ada untungnya pemerintah dengan banyaknya jumlah pasien COVID-19. Bahkan pemerintah cenderung dirugikan. Karena, banyak waktu dan tenaga yang dikuras hanya karena mengurus COVID-19. “Tolonglah pemerintah. COVID-19 itu betulan ada. Sudah banyak faktanya. Bahkan sudah banyak pula yang meninggal karena ini,” tutur Feri. Lonjakan jumlah pasein terkonfirmasi saat ini sudah tidak bisa dianggap enteng. Karena, sudah terlalu banyak orang yang dirawat karena COVID-19. Bukan itu saja, sekarang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, sudah tak sanggup menampung jumlah pasien terkonfirmasi di ruang isolasi. Walaupun saat ini, RSUD dr Abdul Rivai, sudah dibantu Rumah Sakit Darurat COVID-19. “Kalau seperti ini terus, bisa drop semua tenaga kesehatan,” katanya. Untuk itu, pihaknya berencana menggelar rapat terbatas dengan instansi terkait, guna membahas persoalan ini. Dikatakannya, akan menyarankan pemerintah untuk membuat aturan keluar masuk Berau bersyarat. “Sekarang jalur udara sudah diatur. Besok, kami bakal minta jalur darat dan laut juga diperketat. Masuk wilayah Berau, wajib Rapid Antigen,” ungkapnya. Hal itu dirasa perlu, mengingat saat ini jalur darat terbilang cukup bebas keluar masuk. Karena tidak ada penjagaan ataupun syarat yang diberlakukan. “Kita tidak usah lakukan lockdown. Cukup bersyarat saja. Tak penuhi syarat, silakan kembali ke asal. Jangan masuk Berau,” tegasnya. Feri juga menegaskan, masyarakat harus memperlakukan tenaga kesehatan selayaknya manusia. Sekarang tenaga kesehatan, bekerja seperti robot, yang tak kenal istirahat. Dan itu, akan berdampak fatal terhadap perkembangan kasus di Berau. “Belajarlah memanusiakan manusia. Tenaga kesehatan itu manusia. Jangan paksa mereka bekerja seperti robot. Ini saya ingatkan kepada seluruh masyarakat, tanpa terkecuali,” tuturnya. “Bantulah tenaga kesehatan. Cukup pakai masker dan tidak berkerumun. Itu sudah sangat membantu mereka (tenaga kesehatan, Red),tandasnya.*FST/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: