Layar Kaltim Rehat Sejenak Usai 2 Orang di Lingkungan Wisma Atlet Reaktif Corona
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Konsentrasi pemusatan latihan layar Kaltim di Tanjung Batu, Berau saat ini tengah terganggu. Pasalnya terdapat dua orang di lingkungan wisma atlet yang diduga terpapar COVID-19. Otomatis, atlet yang sebelumnya sudah dijaga ketat. Makin diperketat lagi.
Dua orang yang diduga terpapar virus corona itu diketahui dari rapid test massal pasca Pilkada 9 Desember lalu. Berangkat dari kekhawatiran adanya penularan saat pilkada berlangsung. Karena saat pemilihan itu, interaksi warga benar-benar tak terkontrol.
Padahal sejak awal Tanjung Batu begitu protektif. Hingga membuat pos khusus. Untuk memantai masuk dan keluarnya warga dari kawasan menuju Derawan itu. Seorang anggota KPPS yang dinyatakan reaktif itu kebetulan tinggal di lingkungan wisma atlet. Dari situ diketahui bahwa seorang imam masjid turut tertular.
“Kami sudah melakukan protokol kesehatan bahkan sejak bulan Juni 2020, Terdapat pos penjagaan di pusat tempat pelayaran Kaltim Tanjung Batu. Yang memang sengaja dibuat untuk memonitor atlet khususnya, dan masyarakat luar yang keluar masuk di area tersebut,” kata Ketua Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Kaltim, Teddy Abai melalui saluran telepon.
Akibat kejadian ini, akses atlet akan semakin dibatasi. Porlasi membatasi jam keluar bagi atlet yang sedang mengikuti pemusatan latihan. Selain melakukan rapid test pada seluruh warga di sekitar wisma atlet.
“Kami sampaikan ke seluruh atlet, sementara jangan keluar lokasi dulu, jadi isolasi selama 10 harian lah, lalu kami lakukan rapid test secara menyeluruh. Hasilnya satu orang lagi yang terpapar dengan hasil reaktif, yaitu jamahnya si imam masjid itu,” ungkapnya.
“Dari kondisi itulah, akhirnya kami lanjutkan untuk dapat dilakukan pengecekan lebih jauh, yaitu dengan test PCR, dan alhmdulillah hasilnya negatif,” ia melanjutkan.
Meski begitu, Porlasi tetap menganggap ini sebagai hal serius. Latihan atlet sendiri saat ini diliburkan. Dan akan dimulai lagi pada awal tahun depan. Walau libur, seluruh atlet tidak diperkenankan untuk bepergian. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keputusan itu diambil unuk meminimalisir risiko yang dihadapi setiap atlet di sana. Dengan tetap mempertimbangkan mental dan psikis seluruh atlet. Supaya mereka lebih rileks meski dalam bayangan penyebaran virus COVID-19.
“Jadi terlalu banyak risiko jika tetap kita paksakan untuk aktif berlatih, sementara dengan hari libur panjang akhir tahun, tentu pengunjung juga sedang ramai-ramainya liburan, kita jaga kondisi psikis para atlet terlebih dahulu,” jelasnya. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: