PTM, Antara Pendidikan dan Potensi Klaster COVID-19
Bontang, nomorsatukaltim.com – Wacana pembelajaran tatap muka (PTM) di Bontang masih jauh panggang dari api. 3 unsur yang harus setuju PTM digelar belum 1 suara. Penolakan paling keras dari orang tua siswa. Yang mana kesediaan mereka adalah syarat wajib untuk bisa menggelar PTM.
Salah satu orang tua siswa yang masih enggan diterapkannya PTM di Bontang pada masa ajaran baru Januari nanti adalah Surnanti. Ia begitu khawatir terhadap kesehatan anaknya dan siswa lainnya. Karena beberapa hari terakhir. Terjadi lonjakan besar kasus COVID-19.
Dalam sehari saja, ada tambahan 64 kasus baru. Beberapa kelurahan yang sebelumnya sudah masuk zona hijau. Kini kembali masuk zona merah. Atas dasar itu, Surnanti merasa Bontang sebaiknya jangan buru-buru menggelar PTM.
"Rata-rata orang tua gak mau. Pokoknya tunggu vaksin dulu lah," katanya.
Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bontang, Dasuki setuju terhadap rencana menggelar PTM di tahun ajaran baru nanti. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bontang itu bilang. PTM perlu digelar karena pembelajaran daring sama sekali tidak efektif.
Dasuki diketahui mengawali karier birokratnya dari menjadi guru. Sampai menjadi kepala Dinas Pendidikan. Asam garam dunia pendidikan tentu ia sudah kenyang. Salah satu yang menjadi kekhawatirannya hilangnya nilai moral pada siswa jika pembelajaran daring diteruskan dalam jangka waktu lama.
Menurutnya, proses belajar mengajar itu harus didampingi guru. Dibimbing dan diarahkan secara langsung. Bukan sekedar memberi tugas, lalu siswa mengerjakan seperti sekarang.
"Ada kualitas yang berbeda dari pembelajaran sistem online ini," ujar Dasuki saat dikonfirmasi wartawan.
Penurunan kualitas itu terjadi karena tidak ada teladan yang bisa ditiru. Apalagi untuk pendidikan moral.
"Pembelajaran bisa daring, tapi pendidikan tidak bisa. Harus ada role model, ketemu dengan guru, kemudian sosialisasi dengan temannya,” katanya.
Melihat dinamika yang terjadi. Sementara tahun ajaran baru tinggal menghitung hari. Kota Bontang rasanya sulit untuk mengimplementasikan PTM di Januari 2021. Pendidikan moral penting, tapi jika risiko kesehatannya besar. Tentu akan menjadi simalakama. (wal/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: