Tes Cepat Jelang Simulasi Belajar Tatap Muka

Tes Cepat Jelang Simulasi Belajar Tatap Muka

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com – Di tengah penyebaran wabah corona yang belum mereda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan terus melanjutkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sebagai persiapan, pekan depan, Disdikbud menggelar  simulasi.

Pernyataan ini disebarkan Kepala Disdikbud Balikpapan, Muhaimin, melalui unggahan akun media sosial pribadinya.  Keputusan itu diambil setelah otoritas pendidikan menerima angket dari orang tua murid. Kuisioner disebarkan kepada 63.827 orang tua peserta didik tingkat Sekolah Dasar (SD) negeri/swasta, dan 21.764 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) “Kami akan melaksanakan simulasi PTM pada 14-17 Desember 2020 terhadap 35 sekolah SMP Negeri/Swasta serta 45 sekolah SD Negeri/Swasta,” tulisnya. Simulasi itu, kata dia, untuk memantapkan PTM 11 Januari 2021 mendatang. “Dengan simulasi ini diharapkan kami bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai kesiapan orang tua dan peserta didik serta kesiapan sekolah,” imbuhnya. Puskesmas akan memantau pelaksanaan simulasi, sekaligus akan mengupayakan bantuan rapid test kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan sebelum PTM dimulai.

PENAFIAN

Angket terhadap para orang tua murid telah disebar Disdikbud pekan ini. Meski banyak yang menyepakati PTM, namun pada umumnya para orang tua murid mengkhawatirkan satu klausul dalam angket itu. “Jika Putra/Putri Bapak/Ibu setelah pelaksanaan Simulasi merasakan gejala seperti batuk, pilek, demam, sakit kepala dll, bapak/ibu tidak akan menuntut pihak sekolah dan bapak/ibu wajib mengantar dan menjemput putra/putrinya ke sekolah tepat waktu.” Soal penafian ini, Disdikbud belum memberikan penjelasan. Namun menjelang simulasi, dalam dua hari terakhir  2.708 guru dari tingkat SD sampai SMP menjalani rapid test. Jumlah itu terdiri dari 1.175 guru SD dan 1.533 guru SMP, tenaga kependidikan, dan penjaga sekolah. Dari tes cepat itu, jika ditemukan ada yang reaktif maka akan dilanjutkan tes swab dan tidak akan diikutsertakan dalam simulasi. Langkah ini diambil untuk memberikan kepastian terhadap kondisi kesehatan para penyelenggara PTM. (fey/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: