Indobarian Method, Solusi Olahraga saat Pandemi COVID-19

Indobarian Method, Solusi Olahraga saat Pandemi COVID-19

Di Balikpapan, Indobarian Method mulai menjadi olahraga yang cukup populer.

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Situasi pandemi membuat makin banyak orang sadar akan olahraga. Sebut saja olahraga sepeda, lari, dan muaythai. Yang mengalami lonjakan peminat dari berbagai kalangan belakangan ini.

Tapi ada lagi satu cabang olahraga yang kini mulai diburu. Namanya Indobarian Method. Namanya memang masih kurang populer. Olahraga ini menggabungkan 3 unsur sekaligus. Yakni fisik, mental, dan spiritual. Di Balikpapan, Indobarian Method sudah diikuti oleh 100 warior atau atlet. Dari lintas profesi seperti atlet profesional, pekerja, hingga ibu rumah tangga.

Meski berbentuk klub latihan alias training camp. Indobarian Method masih aman dijalankan selama pandemi. Tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Ada juga pilihan untuk menjalani olahraga tersebut secara daring. Disebut virtualbarian.

“Karena pandemi dilakukan pembatasan dengan 6-7 atlet yang berlatih. Sebelum pandemi, biasanya setiap hari dengan jumlah 20 sampai 30 orang,” kata Guider Indobarian Method Balikpapan Adlu Surya Nugraha.

Kehadirannya Indobarian sangat membantu. Terutama untuk atlet profesional yang aktivitasnya  sedang sangat dibatasi. Bisa menggunakan olahraga ini untuk menjaga kebugaran fisik. Sembari menunggu cabornya kembali diizinkan berlatih gabungan lagi secara tatap muka.

Misalnya saat ini atlet squash Balikpapan dan Kaltim Yaisha Putri rutin bergabung latihan. Meski tak ada kejuaraan, tentu dia ingin mendapatkan stamina yang stabil. Juga menjaga performanya jika sewaktu-waktu kembali dipanggil memperkuat Timnas Indonesia. Terlebih tahun depan sudah bergulir kembali SEA Games Vietnam.

Selain Yaisha, punggawa Persiba Balikpapan Andre Dio pun pernah mencoba mencicipi program latihan yang diberikan.

Seperti disebut di atas. Indobarian Method melatih 3 elemen sekaligus. Fisik, mental, dan spiritual. Elemen fisik yang dimaksud yakni bagaimana untuk memanfaatkan dan mengembangkan kualitas fisik. Seperti memahami bentuk pergerakan yang detail (movement mobility) pada semua otot tubuh manusia seperti kekuatan (strength), daya tahan (endurance), stamina, dan fleksibilitas.

Pun dengan mental merupakan modal utama untuk memulai perubahan dalam kehidupan setiap manusia. Melatih kualitas mental untuk selalu berpikir positif itu perlu. Mengubah frekuensi dari energi negatif yang selalu menyebabkan orang merasa kurang percaya diri, tidak mampu, rasa takut, dan kecemasan. Menjadi frekuensi energi positif, bahagia, ceria, semangat, dan penuh cinta.

Terakhir, lanjut Adlu spiritual dengan  melakukan meditasi secara benar dan konsisten akan sangat membantu  untuk selalu sadar (aware/conscious) dan sensitif (merasakan) agar tetap konsisten dalam tujuan pelatihan.

“Kesadaran mutlak (consciousness) dan sensitivitas (awareness) terhadap diri sendiri dan alam sekitar adalah tujuan utama metode pelatihan Indobarian. Sehingga setiap kita sebagai praktisi selalu memberikan vibrasi energi positif ke sekitarnya,” terang atlet judo yang meraih emas di Kapolri Cup 2016 tersebut.

Perlu diketahui Indobarian Method pertama kali diperkenalkan oleh Verdy Bhawanta. Pria kelahiran Bali tersebut menciptakannya pada 2012 lalu. Dia juga merupakan seorang aktor Indonesia. Banyak film yang dibintanginya. Terutama film laga.

Pada pertengahan tahun 2011 Verdy Bhawanta mengalami cedera ligamen di lututnya. Sehingga cedera ini menghambat semua aktivitas dan kecintaannya terhadap semua olahraga. Luar biasanya hal tersebut tidak membuatnya berhenti dan putus asa.

Namun ia mulai lebih peka terhadap pergerakan badannya dan mulai mencari latihan alternatif. Yang juga membawanya mulai mengenal alkaline diet dan merasakan manfaat yang luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: