6 Bulan di Inggris, Ibnul Berbekal Alquran dan Doa Orang Tua

6 Bulan di Inggris, Ibnul Berbekal Alquran dan Doa Orang Tua

Program pencarian talenta muda sebenarnya sudah lama berjalan di Indonesia. Memang salah satu program PSSI. Era 1990-an PSSI selaku federasi membentuk tim usia muda. Mereka dibentuk untuk mengikuti kompetisi Primavera di Italia.

Kala itu bekerja sama dengan klub Italia, Sampdoria. Melalui jalur Sampdoria, tim usia muda itu mengikuti kompetisi Primavera musim 1993-1994. Dari situ mereka dikenal sebagai Timnas Primavera. Sekarang kita mengenal mereka seperti Kurnia Sandi, Anang Ma'ruf, Yeyen Tumena, Supriono, Kurniawan Dwi Yulianto, Indriyanto Nugroho, dan tentunya Bima Sakti.

Memasuki 2008 program serupa kembali hadir. Yakni Sociedad Anonima Deportiva (SAD) Uruguay. Program itu berjalan hingga 2012. Tak hanya sekadar berlatih. Mereka juga diberi kesempatan mengikuti kompetisi junior Uruguay, Quinta Division.

Banyak pemain bermunculan dari SAD Uruguay. Ada yang masih aktif bermain maupun memilih jalan lain. Sebut saja Syamsir Alam, Zainal Haq, Dimas Galih, Hansamu Yama, Manahati Lestusen, Ryuji Utomo, Rizky Pelu, hingga Alfin Tuasalamony.

Begitu pula dengan Garuda Select. Ibnul bisa saja mendapatkan kesempatan bermain di Eropa. Menyusul Egy Maulana, hingga Witan Sulaeman. Atau masuk skuat timnas muda seperti Bagas dan Bagus. Tentu semua itu diinginkan Ibnul. Tapi tidak buru-buru. Ia ingin melewati tahap demi tahap ke depan.

Saat ini yang terpenting, Ibnul akan bekerja keras di Inggris. Sembari berharap doa terbaik dari kedua orang tuanya.

"Pesan orang tua ya jangan tinggalkan salat. Di manapun berada," jelas Ibnul.

Begitupula dengan yang diharapkan kedua orang tuanya. Meski tidak punya gen sepak bola. Ahmad Zarkasih, sang ayah, tetap mensupport Ibnul. Pilihannya harus didukung. Dia tidak lupa mengingatkan Ibnul untuk mencontoh Budi Sudarsono. Pesepakbola itu mesti dekat dengan Tuhannya. Karena dalam situasi apapun Tuhan lah yang menjadi sumber kekuatan.

"Karena saya dari Kediri. Jadi anak-anak saya suruh lihat kepribadian Budi Sudarsono. Dai agamis sekali. Sudah selayaknya anak muda sekarang mengikuti kebiasaannya. Jadi panutan lah," tegas Zarkasih.

Well, semoga sukses, Ibnul. (ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: