Akibat Lakalantas di Jalan Raya, Tiap 1 Jam, 3 Nyawa Melayang

Akibat Lakalantas di Jalan Raya, Tiap 1 Jam, 3 Nyawa Melayang

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com - Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Indonesia tergolong tinggi di dunia. Dari data kepolisian, hingga Agustus 2020, sudah 1.234 kejadian lakalantas di Indonesia. Sementara setiap jamnya, rata-rata tiga orang meregang nyawa.

Hal ini juga dibenarkan Direktur Lalulintas Polda Kaltim, Kombes Pol Singgamata. Sejumlah pelanggaran, disebutnya menjadi salah satu faktor penyebab risiko besar hingga menghilangkan nyawa tersebut. "Kami lebih fokus pada pelanggaran yang berpotensi akibatkan lakalantas," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (25/11/2020). Lanjutnya, faktor pelanggaran yang berpotensi mengakibatkan terjadinya lakalantas, di antaranya melanggar rambu lalu lintas, melawan arah, tidak menggunakan helm, berkendara di bawah pengaruh alkohol, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan pengendara anak di bawah umur. Pelanggaran-pelanggaran itu pun masih terus dilakukan dan terjadi di wilayah hukum Kalimantan Timur. Bisa jadi, hal tersebut menjadi mesin pembunuh yang sangat mengerikan. Bahkan ia membandingkan dengan COVID-19, lakalantas masih jauh lebih berbahaya. "Karena lakalantas masih jadi mesin pembunuh yang mengerikan, tidak kalah sama covid akhirnya. Tapi masyarakat harus lebih peduli lagi terhadap keselamatan berkendara," jelasnya. Pihak Dit Lantas Polda Kaltim pun tak henti-hentinya melakukan imbauan dan pemasangan rambu-rambu peringatan terhadap pengendara bermotor. Bahkan jajaran Sat Lantas Polres se-Kaltim diminta agar mampu meminimalisasi penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan. "Kami terus menekankan jajarannya untuk memantau pelanggaran yang menyebabkan lakalantas. Sehingga mampu meminimalisir angka laka di jalan raya, demi mewujudkan berlalu lintas yang aman," tambahnya. Namun, Kombes Pol Singgamata juga meminta kepada masyarakat Kaltim agar dapat mematuhi seluruh aturan berlalu lintas. Sehingga angka lakalantas bisa ditekan seminim mungkin. "Ya masyarakat juga lah bisa membantu, berperan aktif dengan menaati semua aturan yang ada. Jika sudah tertib, maka angka laka ini bisa berkurang tiap tahunnya," tutupnya. (Bom/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: